Kiamat



حَدَّثَنَا هَنَّادٌ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ خَيْثَمَةَ عَنْ عَدِيِّ بْنِ حَاتِمٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْكُمْ مِنْ رَجُلٍ إِلَّا سَيُكَلِّمُهُ رَبُّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَيْسَ بَيْنَهُ وَبَيْنَهُ تُرْجُمَانٌ فَيَنْظُرُ أَيْمَنَ مِنْهُ فَلَا يَرَى شَيْئًا إِلَّا شَيْئًا قَدَّمَهُ ثُمَّ يَنْظُرُ أَشْأَمَ مِنْهُ فَلَا يَرَى شَيْئًا إِلَّا شَيْئًا قَدَّمَهُ ثُمَّ يَنْظُرُ تِلْقَاءَ وَجْهِهِ فَتَسْتَقْبِلُهُ النَّارُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ أَنْ يَقِيَ وَجْهَهُ حَرَّ النَّارِ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ فَلْيَفْعَلْ

. Hannad menceritakan kepada kami, Abu Muawiyah menceritakan kepada kami, dari Al A'masy, dari Khaitsamah, dari Adi bin Hatim, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada seorang pun di antara kalian melainkan Allah akan berbicara dengannya pada hari kiamat nanti. Ketika itu tidak ada perantara antara dirinya dan Allah. Orang itu melihat ke arah kanannya, namun ia tidak melihat apapun selain apa yang pernah ia lakukan (selama di dunia). Kemudian, ia melihat ke arah kirinya, namun ia tidak melihat sesuatu selain apa yang pernah ia lakukan. Kemudian, ia melihat ke arah depannya, ternyata ia sedang berhadapan dengan neraka." Rasulullah bersabda pula, "Siapa saja di antara kalian yang dapat menjaga wajahnya dari panasnya neraka meski dengan separoh kurma, maka hendaklah melakukannya!" Shahih: Ibnu Majah (185); Muttafaq alaih.

Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan shahih". Abu As-Sa'ib menceritakan kepada kami, Waki' menceritakan kepada kami, dari Al A'masy. Setelah Waki' selesai meriwayatkan hadits ini, ia mengatakan bahwa memang pada jalur periwayatan hadits ini terdapat orang dari Khurasan, maka hendaklah ia menunjukkan bukti bahwa hadits ini dari Khurasan, karena kaum Jahmiyyah mengingkari hadits ini. Nama asli Abu As-SaMb adalah Salam bin Junadah bin Salam bin Khalid bin Jabir bin Samurah Al Kufi.

حَدَّثَنَا حُمَيْدُ بْنُ مَسْعَدَةَ حَدَّثَنَا حُصَيْنُ بْنُ نُمَيْرٍ أَبُو مِحْصَنٍ حَدَّثَنَا حُسَيْنُ بْنُ قَيْسٍ الرَّحَبِيُّ حَدَّثَنَا عَطَاءُ بْنُ أَبِي رَبَاحٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَزُولُ قَدَمُ ابْنِ آدَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عِنْدِ رَبِّهِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ خَمْسٍ عَنْ عُمُرِهِ فِيمَ أَفْنَاهُ وَعَنْ شَبَابِهِ فِيمَ أَبْلَاهُ وَمَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَ أَنْفَقَهُ وَمَاذَا عَمِلَ فِيمَا عَلِمَ

. Humaid bin Mas'adah menceritakan kepada kami, Hushain bin Numair Abu Mihshan menceritakan kepada kami, Husain bin Qais Ar-Rahabi menceritakan kepada kami, Atha' bin Abu Rabah menceritakan kepada kami, dari Ibnu Umar, dari Ibnu Mas'ud, dari Rasulullah, beliau bersabda, "Tidaklah kedua telapak kaki seorang hamba —melangkah— di sisi Allah pada hari kiamat hingga ia ditanya mengenai lima perkara: tentang umurnya, untuk apa dihabiskannya? Masa mudanya, digunakan untuk apa? Hartanya, dari mana ia mendapatkannya? Untuk apa ia membelanjakannya? Dan, apa yang telah ia amalkan dari apa yang dia ketahui (dari ilmunya)? " Shahih: Ash-Shahihah (946), At-Ta'liq Ar-Raghib (1/76), dan Ar-Raudh An-Nadhir (648).

Abu Isa berkata, "Hadits ini gharib. Kami tidak mengetahui hadits dari Ibnu Mas'ud, dari Rasulullah, selain dari hadits Husain bin Qais". Husain bin Qais haditsnya dianggap dhaif, karena hafalannya lemah. Pada bab ini terdapat riwayat lain dari Abu Barzah dan Abu Sa'id.

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَخْبَرَنَا الْأَسْوَدُ بْنُ عَامِرٍ حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ عَيَّاشٍ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ سَعِيدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ جُرَيْجٍ عَنْ أَبِي بَرْزَةَ الْأَسْلَمِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمُرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَ فَعَلَ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَ أَنْفَقَهُ وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَ أَبْلَاهُ

. Abdullah bin Abdurrahman menceritakan kepada kami, Al Aswad bin Amir mengabarkan kepada kami, Abu Bakar bin Ayyasy menceritakan kepada kami, dari Al A'masy, dari Sa'id bin Abdullah bin Juraij, dari Abu Hurairah Al Aslami, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah beranjak telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat hingga dia ditanyakan tentang usianya, untuk apa dihabiskannya? Tentang ilmunya, apa yang telah ia amalkan? Tentang hartanya, dari mana ia memperolehnya? Untuk apa ia belanjakan? Dan, tentang tubuhnya, untuk apa ia gunakan? " Shahih: Sumber yang sama, yaitu Takhrij Iqtidha Al Ilmi Al Amal (1/15).

Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan shahih". Sa'id bin Abdullah bin Juraij berasal dari kota Bashrah. Dia adalah pelayan Abu Barzah. Nama asli Abu Barzah adalah Nadhlah bin Ubaid.

Hisab (Perhitungan) dan Qishash

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ عَنْ الْعَلَاءِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَتَدْرُونَ مَا الْمُفْلِسُ قَالُوا الْمُفْلِسُ فِينَا يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ لَا دِرْهَمَ لَهُ وَلَا مَتَاعَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمُفْلِسُ مِنْ أُمَّتِي مَنْ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلَاتِهِ وَصِيَامِهِ وَزَكَاتِهِ وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيَقْعُدُ فَيَقْتَصُّ هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْتَصَّ مَا عَلَيْهِ مِنْ الْخَطَايَا أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ

. Qutaibah menceritakan kepada kami. Abdul Aziz bin Muhammad menceritakan kepada kami, dari Al Ala' bin Abdurrahman, dari bapaknya, dari Abu Hurairah. Rasulullah SAW bersabda. "Tahukah kalian siapakah orang yang pailit (bangkrut) itu?" Para sahabat menjawab. "'Orang yang bangkrut di antara kami adalah orang yang tidak memiliki dirham (harta) dan barang-barang, wahai Rasulullah". Rasulullah bersabda, "Orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang pada hari kiamat nanti datang bersama —pahala— shalatnya, puasanya, zakatnya, dan ia juga datang dengan —dosa— perbuatannya yang pernah menghina (mengutuk) ini, menuduh zina ini, memakan harta ini (dengan cara tidak halal), membunuh ini, dan memukul ini. Orang itu lalu duduk. Maka yang ini mengurangi dari kebaikannya dan yang ini —mengurangi— dari kebaikannya. Jika kebaikannya telah habis sebelum kesalahannya tertebus, maka kesalahan orang-orang tersebut diambil dan dilimpahkan kepadanya. Kemudian, dia dilemparkan ke dalam api neraka ". Shahih: Ash-Shahihah (845) AhkamAl Janaizi (4), Muslim. Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan shahih."

حَدَّثَنَا هَنَّادٌ وَنَصْرُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْكُوفِيُّ قَالَا حَدَّثَنَا الْمُحَارِبِيُّ عَنْ أَبِي خَالِدٍ يَزِيدَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَبِي أُنَيْسَةَ عَنْ سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَحِمَ اللَّهُ عَبْدًا كَانَتْ لِأَخِيهِ عِنْدَهُ مَظْلَمَةٌ فِي عِرْضٍ أَوْ مَالٍ فَجَاءَهُ فَاسْتَحَلَّهُ قَبْلَ أَنْ يُؤْخَذَ وَلَيْسَ ثَمَّ دِينَارٌ وَلَا دِرْهَمٌ فَإِنْ كَانَتْ لَهُ حَسَنَاتٌ أُخِذَ مِنْ حَسَنَاتِهِ وَإِنْ لَمْ تَكُنْ لَهُ حَسَنَاتٌ حَمَّلُوا عَلَيْهِ مِنْ سَيِّئَاتِهِمْ

. Hannad dan Nashr bin Abdurrahman Al Kufi menceritakan kepada kami. Mereka berkata: Al Muharibi menceritakan kepada kami, dari Abu Khalid Yazid bin Abdurrahman, dari Zaid bin Abu Unaisah, dari Sa'id Al Maqburi, dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda, "Allah merahmati seorang hamba yang terzhalimi kehormatan (harga diri) dan hartanya oleh saudaranya sendiri. Ia pun datang lalu meminta maaf sebelum nyawanya dicabut. Bukan dinar atau dirham —yang dapat menghapus dosanya—. Jika ia memiliki kebaikan, maka diambil dari kebaikannya. Jika ia tidak memiliki kebaikan, maka keburukan-keburukan mereka dibebankan kepadanya ". Shahih: Ash-Shahihah (3265).

Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan shahih gharib, dari hadits Said Al Maqburi". Malik bin Anas meriwayatkannya dari Sa'id Al Maqburi, dari Abu Hurairah, dari Rasulullah ... seperti hadits tersebut.

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ عَنْ الْعَلَاءِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَتُؤَدُّنَّ الْحُقُوقَ إِلَى أَهْلِهَا حَتَّى يُقَادَ لِلشَّاةِ الْجَلْحَاءِ مِنْ الشَّاةِ الْقَرْنَاءِ

. Qutaibah menceritakan kepada kami, Abdul Aziz bin Muhammad menceritakan kepada kami, dari Al Ala bin Abdurrahman, dari bapaknya, dari Abu Hurairah. Rasulullah SAW bersabda, "Sungguh, hak-hak akan dikembalikan kepadayang berhak —mendapatkan nya—, hingga kambing yang tidak bertanduk dibebaskan dari aniaya kambingyang bertanduk ". Shahih: Ash-Shahihah (1588).

Pada bab ini terdapat riwayat lain dari Abu Dzar dan Abdullah bin Unais. Abu Isa berkata, "Hadits Abu Hurairah adalah hasan shahih".

حَدَّثَنَا سُوَيْدُ بْنُ نَصْرٍ أَخْبَرَنَا ابْنُ الْمُبَارَكِ أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ يَزِيدَ بْنِ جَابِرٍ حَدَّثَنِي سُلَيْمُ بْنُ عَامِرٍ حَدَّثَنَا الْمِقْدَادُ صَاحِبُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِذَا كَانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ أُدْنِيَتْ الشَّمْسُ مِنْ الْعِبَادِ حَتَّى تَكُونَ قِيدَ مِيلٍ أَوْ اثْنَيْنِ قَالَ سُلَيْمٌ لَا أَدْرِي أَيَّ الْمِيلَيْنِ عَنَى أَمَسَافَةُ الْأَرْضِ أَمْ الْمِيلُ الَّذِي تُكْتَحَلُ بِهِ الْعَيْنُ قَالَ فَتَصْهَرُهُمْ الشَّمْسُ فَيَكُونُونَ فِي الْعَرَقِ بِقَدْرِ أَعْمَالِهِمْ فَمِنْهُمْ مَنْ يَأْخُذُهُ إِلَى عَقِبَيْهِ وَمِنْهُمْ مَنْ يَأْخُذُهُ إِلَى رُكْبَتَيْهِ وَمِنْهُمْ مَنْ يَأْخُذُهُ إِلَى حِقْوَيْهِ وَمِنْهُمْ مَنْ يُلْجِمُهُ إِلْجَامًا فَرَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُشِيرُ بِيَدِهِ إِلَى فِيهِ أَيْ يُلْجِمُهُ إِلْجَامًا

. Suwaid bin Nashr menceritakan kepada kami, Ibnu Al Mubarak mengabarkan kepada kami, Abdurrahman bin Yazid bin Jabir mengabarkan kepada kami, Sulaim bin Amir menceritakan kepadaku, Al Miqdad —sahabat Rasulullah— menceritakan kepada kami, ia berkata, "Aku pernah mendengar Rasulullah bersabda, 'Jika tiba hari kiamat, matahari akan didekatkan kepada hamba-hamba Allah hingga hanya berjarak satu atu dua mil'', Suiaim berkata, 'Aku tidak tahu pasti ukuran mil seperti apa yang dimaksud. Apakah jarak bumi atau ukuran mil yang digunakan sebagai celak untuk mata?' ia berkata, 'Matahari pun memanasi mereka. Mereka mencucurkan keringat (yang banyaknya) sesuai dengan amal perbuatan mereka sendiri. Di antara mereka ada yang keringatnya hingga bagian tumit kakinya. Di antara mereka ada yang keringatnya hingga bagian lututnya. Di antara mereka ada yang keringatnya sampai pada bagian perutnya. Di antara mereka ada yang sampai mulutnya (sehingga tidak dapat bicara) '. Aku melihat Rasulullah menunjuk dengan tangannya ke arah mulutnya". Shahih'. Ash-Shahihah (1382); Muslim.

Abu Isa berkata, "Pada bab ini terdapat riwayat lain dari Abu SaMd dan Ibnu Umar".

حَدَّثَنَا أَبُو زَكَرِيَّا يَحْيَى بْنُ دُرُسْتَ الْبَصْرِيُّ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ حَمَّادٌ وَهُوَ عِنْدَنَا مَرْفُوعٌ { يَوْمَ يَقُومُ النَّاسُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ } قَالَ يَقُومُونَ فِي الرَّشْحِ إِلَى أَنْصَافِ آذَانِهِمْ

. Abu Zakaria Yahya bin Durusta AI Bashri menceritakan kepada kami, Hammad bin Zaid menceritakan kepada kami, dari Ayyub, dari Nafl', dari Ibnu Umar. Hammad berkata —ia bagi kami adalah marfu'. —Allah berfirman—, "Hari di mana manusia berdiri menghadap Tuhan alam semesta." Rasulullah bersabda, "Mereka berdiri di atas keringat mereka yang tingginya sampai pada bagian tengah telinga mereka ". Shahih: Ibnu Majah (4278); Muttafaq alaih.

Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan shahih". Hannad menceritakan kepada kami, Isa bin Yunus menceritakan kepada kami, dari Ibnu 'Aun, dari Nafi', dari Ibnu Umar, dari Rasulullah ... seperti hadits di atas.

Hari Dikumpulkannya Manusia

حَدَّثَنَا مَحْمُودُ بْنُ غَيْلَانَ حَدَّثَنَا أَبُو أَحْمَدَ الزُّبَيْرِيُّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ الْمُغِيرَةِ بْنِ النُّعْمَانِ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حُفَاةً عُرَاةً غُرْلًا كَمَا خُلِقُوا ثُمَّ قَرَأَ { كَمَا بَدَأْنَا أَوَّلَ خَلْقٍ نُعِيدُهُ وَعْدًا عَلَيْنَا إِنَّا كُنَّا فَاعِلِينَ } وَأَوَّلُ مَنْ يُكْسَى مِنْ الْخَلَائِقِ إِبْرَاهِيمُ وَيُؤْخَذُ مِنْ أَصْحَابِي بِرِجَالٍ ذَاتَ الْيَمِينِ وَذَاتَ الشِّمَالِ فَأَقُولُ يَا رَبِّ أَصْحَابِي فَيُقَالُ إِنَّكَ لَا تَدْرِي مَا أَحْدَثُوا بَعْدَكَ إِنَّهُمْ لَمْ يَزَالُوا مُرْتَدِّينَ عَلَى أَعْقَابِهِمْ مُنْذُ فَارَقْتَهُمْ فَأَقُولُ كَمَا قَالَ الْعَبْدُ الصَّالِحُ { إِنْ تُعَذِّبْهُمْ فَإِنَّهُمْ عِبَادُكَ وَإِنْ تَغْفِرْ لَهُمْ فَإِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ }

. Mahmud bin Ghailan menceritakan kepada kami, Abu Ahmad Az-Zubairi menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan kepada kami, dari Mughirah bin An-Nu'man, dari Sa'id bin Jubair, dari Ibnu Abbas, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda, "Manusia akan dikumpulkan pada hari kiamat dalam keadaan tidak memakai alas kaki, telanjang badan, dan tidak berkhitan, sebagaimana mereka dahulu diciptakan (dilahirkan). " Beliau lalu membaca firman Allah, "Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama, begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah janji yangpasti Kami tepati, sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya". Orang pertama dari makhluk ini yang dipakaikan pakaian adalah Ibrahim. Lalu, dari kelompok sahabat-sahabatku, diambil dari orang-orang yang termasuk golongan kanan dan orang-orang yang termasuk golongan kiri. Aku (Rasulullah) berkata, "Ya Allah, mereka adalah sahabat-sahabatku. " Lalu dijawab, "Sesungguhnya engkau tidak mengetahui apa yang mereka lakukan sepeninggalmu. Mereka masih tetap dalam keadaan murtad sejak engkau meninggalkan mereka". Aku (Rasulullah) pun berkata sebagaimana yang dikatakan oleh hamba yang shalih, "Jika Engkau siksa mereka sungguh mereka adalah hamba-Mu. Jika Engkau ampuni mereka, sesungguhnya Engkau Maha Agung lagi Maha Bijaksana ". Shahih: Muttafaq alaih.

Muhammad bin Basysyar dan Muhammad bin Al Mutsanna menceritakan kepada kami. Mereka berdua berkata: Muhammad bin Ja'far menceritakan kepada kami, dari Syu'bah, dari Mughirah bin An-Nu'man ... dengan sanad yang sama. Dia menyebutkan hadits yang sama. Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan shahih".

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَنِيعٍ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ أَخْبَرَنَا بَهْزُ بْنُ حَكِيمٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّكُمْ مَحْشُورُونَ رِجَالًا وَرُكْبَانًا وَتُجَرُّونَ عَلَى وُجُوهِكُمْ

. Ahmad bin Mani' menceritakan kepada kami, Yazid bin Harun menceritakan kepada kami, Bahz bin Hakim mengabarkan kepada kami, dari bapaknya, dari kakeknya, ia berkata, aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya kalian akan dikumpulkan dengan berjalan kaki dan —ada yang— menaiki kendaraan, serta diseret di atas wajah kalian ". Shahih: Fadhail asy-Syam (13).

Pada bab ini terdapat riwayat lain dari Abu Hurairah. Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan shahih".

Bagian dari Bab Sebelumnya

حَدَّثَنَا سُوَيْدُ بْنُ نَصْرٍ أَخْبَرَنَا ابْنُ الْمُبَارَكِ عَنْ عُثْمَانَ بْنِ الْأَسْوَدِ عَنْ ابْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ نُوقِشَ الْحِسَابَ هَلَكَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يَقُولُ { فَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِيَمِينِهِ فَسَوْفَ يُحَاسَبُ حِسَابًا يَسِيرًا } قَالَ ذَلِكَ الْعَرْضُ

. Suwaid bin Nashr menceritakan kepada kami, Ibnul Mubarak mengabarkan kepada kami, dari Utsman bin Al Aswad, dari Ibnu Abu Mulaikah, dari Aisyah, ia berkata, "Aku pernah mendengar Rasulullah bersabda, 'Siapa saja yang dipersulit penghisabannya (pemerikasaannya), maka ia akan celaka'. Aku berkata, 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah pernah berfirman, 'Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka ia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah.' Beliau bersabda, 'hulah yang dinamakan dengan hari dipertunjukkan (amal perbuatan)'. " Shahih: Zhilal Al-Jannah (885), Muttafaq alaih.

Abu Isa berkata, "Hadits ini shahih hasan". Ayub juga meriwayatkan hadits ini dari Ibnu Abu Mulaikah.

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ الزُّهْرِيُّ الْبَصْرِيُّ حَدَّثَنَا مَالِكُ بْنُ سُعَيْرٍ أَبُو مُحَمَّدٍ التَّمِيمِيُّ الْكُوفِيُّ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ وَعَنْ أَبِي سَعِيدٍ قَالَا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُؤْتَى بِالْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيَقُولُ اللَّهُ لَهُ أَلَمْ أَجْعَلْ لَكَ سَمْعًا وَبَصَرًا وَمَالًا وَوَلَدًا وَسَخَّرْتُ لَكَ الْأَنْعَامَ وَالْحَرْثَ وَتَرَكْتُكَ تَرْأَسُ وَتَرْبَعُ فَكُنْتَ تَظُنُّ أَنَّكَ مُلَاقِي يَوْمَكَ هَذَا قَالَ فَيَقُولُ لَا فَيَقُولُ لَهُ الْيَوْمَ أَنْسَاكَ كَمَا نَسِيتَنِي

. Abdullah bin Muhammad Az-Zuhri Al Bashri menceritakan kepada kami, Malik bin Su'air Abu Muhammad At-Tamimi Al Kufi menceritakan kepada kami, Al A'masy. dari Abu Shalih menceritakan kepada kami, dari Abu Hurairah dan Abu Sa'id. Mereka berkata, Rasulullah bersabda, "Pada hari kiamat seorang hamba akan diberi —catatan amal perbuatannya—. " Allah berfirman kepadanva, "Bukankah Aku telah menciptakan pendengaran, penglihatan, harta, keturunan, binatang ternak, dan sawah kepadamu. Kemudian, Aku telah membiarkanmu menjadi pemimpin mengurusi itu semua. Lalu, kamu mengira bahwa dirimu akan bertemu dengan-Ku pada hari ini?" Hamba tersebut menjawab, "Tidak." Allah berfirman, "Pada hari ini Aku akan melupakanmu sebagaimana kamu melupakan-Ku ". Shahih: Zhilah Al-Jannah (632); Muslim.

Abu Isa berkata, "Hadits ini shahih gharib." Makna dari kalimat "Pada hari ini Aku akan melupakanmu" adalah "Pada hari ini Aku membiarkanmu berada dalam adzab". Seperti inilah para ulama menafsirkan lafazh tersebut. Abu Isa berkata, "Sebagian ulama menafsirkan ayat yang berbunyi, 'Maka pada hari ini Kami melupakan mereka', dengan penafsiran 'pada hari ini Kami membiarkan mereka berada dalam adzab'."

Sangkakala

حَدَّثَنَا سُوَيْدُ بْنُ نَصْرٍ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُبَارَكِ أَخْبَرَنَا سُلَيْمَانُ التَّيْمِيُّ عَنْ أَسْلَمَ الْعِجْلِيِّ عَنْ بِشْرِ بْنِ شَغَافٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ قَالَ جَاءَ أَعْرَابِيٌّ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا الصُّورُ قَالَ قَرْنٌ يُنْفَخُ فِيهِ

. Suwaid bin Nashr menceritakan kepada kami, Abdullah bin Al Mubarak mengabarkan kepada kami, Sulaiman At-Taimi mengabarkan kepada kami, dari Aslam Al Ijli, dari Bisyr bin Syaghaf, dari Abdullah bin Amr bin Ash, ia berkata: Suatu ketika ada seorang Arab badui datang menemui Rasulullah. Ia bertanya, "Apakah sangkakala itu?" beliau menjawab, "Tanduk yang ditiup." Shahih: Ash-Shahihah (1080).

Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan" Hadits ini diriwayatkan lebih dari satu orang, dari Sulaiman At-Taimi. Kami tidak mengetahui hadits ini selain dari hadits Sualaiman At-Taimi.

حَدَّثَنَا سُوَيْدٌ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ أَخْبَرَنَا أَبُو الْعَلَاءِ عَنْ عَطِيَّةَ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَيْفَ أَنْعَمُ وَصَاحِبُ الْقَرْنِ قَدْ الْتَقَمَ الْقَرْنَ وَاسْتَمَعَ الْإِذْنَ مَتَى يُؤْمَرُ بِالنَّفْخِ فَيَنْفُخُ فَكَأَنَّ ذَلِكَ ثَقُلَ عَلَى أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لَهُمْ قُولُوا حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ عَلَى اللَّهِ تَوَكَّلْنَا

. Suwaid menceritakan kepada kami, Abdullah mengabarkan kepada kami, Abu Al Ala' mengabarkan kepada kami, dari Athiyyah, dari Abu Sa'id, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Bagaimana mungkin aku dapat bersenang-senang, sedangkan peniup sangkakala telah menyiapkan terompetnya. Dia hanya tinggal menunggu izin kapan harus meniupkannya. —Jika telah diizinkan— dia akan meniupkannya". Ucapan ini seolah memberatkan para sahabat Rasulullah. Beliau pun bersabda kepada mereka. "L'capkanlah, cukuplah Allah bagi kami sebagai sebaik-baik pelindung. Kepada Allah-lah kami bertawakal". Shahih: Ash-Shahihah (2079).

Abu Isa berkata, '"Hadits ini adalah hasan". Hadits ini diriwayatkan lebih dari satu jalur periwayatan, dari Athiyyah, dari Abu Sa'id Al Khudri. dari Rasulullah... seperti hadits tersebut.

Shirath (Titian)

- حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الصَّبَّاحِ الْهَاشِمِيُّ حَدَّثَنَا بَدَلُ بْنُ الْمُحَبَّرِ حَدَّثَنَا حَرْبُ بْنُ مَيْمُونٍ الْأَنْصَارِيُّ أَبُو الْخَطَّابِ حَدَّثَنَا النَّضْرُ بْنُ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ سَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَشْفَعَ لِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَقَالَ أَنَا فَاعِلٌ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَأَيْنَ أَطْلُبُكَ قَالَ اطْلُبْنِي أَوَّلَ مَا تَطْلُبُنِي عَلَى الصِّرَاطِ قَالَ قُلْتُ فَإِنْ لَمْ أَلْقَكَ عَلَى الصِّرَاطِ قَالَ فَاطْلُبْنِي عِنْدَ الْمِيزَانِ قُلْتُ فَإِنْ لَمْ أَلْقَكَ عِنْدَ الْمِيزَانِ قَالَ فَاطْلُبْنِي عِنْدَ الْحَوْضِ فَإِنِّي لَا أُخْطِئُ هَذِهِ الثَّلَاثَ الْمَوَاطِنَ

. Abdullah bin Ash-Shabah Al Hasyimi menceritakan kepada kami, Badal bin Al Muhabbar menceritakan kepada kami, Harb bin Maimun Al Anshari Abul Khaththab menceritakan kepada kami, An-Nadhr bin Anas bin Malik menceritakan kepada kami, dari bapaknya, ia berkata, "Aku pernah memohon kepada Rasulullah agar beliau memberikan syafaat kepadaku pada hari Kiamat." Beliau menjawab, "Aku akan lakukan." ia berkata, "Aku berkata, 'Wahai Rasulullah, di mana aku dapat mencarimu?'." Beliau menjawab, "Carilah aku —pertama kali kamu mencari— di shirath (Titian) ". Dia berkata, "Aku berkata, 'Jika aku tidak bertemu denganmu di sana?' Beliau menjawab, "Carilah aku di tempat timbangan amal". Aku berkata, "Jika aku tidak menjumpaimu di tempat timbangan amal?" Beliau menjawab, "Carilah aku di telaga surga. Sungguh aku tidak berada di luar ketiga tempat tersebut". Shahih: Al Misykah (5595) At-Ta'liq Ar-Raghib (4/211).

Abu Isa berkata, "Hadits ini hasan gharib. Kami tidak mengetahui hadits ini selain dari jalur periwayatan seperti ini."

Syafa'at

أَخْبَرَنَا سُوَيْدُ بْنُ نَصْرٍ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُبَارَكِ أَخْبَرَنَا أَبُو حَيَّانَ التَّيْمِيُّ عَنْ أَبِي زُرْعَةَ بْنِ عَمْرِو بْنِ جَرِيرٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ أُتِيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِلَحْمٍ فَرُفِعَ إِلَيْهِ الذِّرَاعُ فَأَكَلَهُ وَكَانَتْ تُعْجِبُهُ فَنَهَسَ مِنْهَا نَهْسَةً ثُمَّ قَالَ أَنَا سَيِّدُ النَّاسِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ هَلْ تَدْرُونَ لِمَ ذَاكَ يَجْمَعُ اللَّهُ النَّاسَ الْأَوَّلِينَ وَالْآخِرِينَ فِي صَعِيدٍ وَاحِدٍ فَيُسْمِعُهُمْ الدَّاعِي وَيَنْفُذُهُمْ الْبَصَرُ وَتَدْنُو الشَّمْسُ مِنْهُمْ فَبَلَغَ النَّاسُ مِنْ الْغَمِّ وَالْكَرْبِ مَا لَا يُطِيقُونَ وَلَا يَحْتَمِلُونَ فَيَقُولُ النَّاسُ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ أَلَا تَرَوْنَ مَا قَدْ بَلَغَكُمْ أَلَا تَنْظُرُونَ مَنْ يَشْفَعُ لَكُمْ إِلَى رَبِّكُمْ فَيَقُولُ النَّاسُ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَلَيْكُمْ بِآدَمَ فَيَأْتُونَ آدَمَ فَيَقُولُونَ أَنْتَ أَبُو الْبَشَرِ خَلَقَكَ اللَّهُ بِيَدِهِ وَنَفَخَ فِيكَ مِنْ رُوحِهِ وَأَمَرَ الْمَلَائِكَةَ فَسَجَدُوا لَكَ اشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّكَ أَلَا تَرَى مَا نَحْنُ فِيهِ أَلَا تَرَى مَا قَدْ بَلَغَنَا فَيَقُولُ لَهُمْ آدَمُ إِنَّ رَبِّي قَدْ غَضِبَ الْيَوْمَ غَضَبًا لَمْ يَغْضَبْ قَبْلَهُ وَلَنْ يَغْضَبَ بَعْدَهُ مِثْلَهُ وَإِنَّهُ قَدْ نَهَانِي عَنْ الشَّجَرَةِ فَعَصَيْتُ نَفْسِي نَفْسِي نَفْسِي اذْهَبُوا إِلَى غَيْرِي اذْهَبُوا إِلَى نُوحٍ فَيَأْتُونَ نُوحًا فَيَقُولُونَ يَا نُوحُ أَنْتَ أَوَّلُ الرُّسُلِ إِلَى أَهْلِ الْأَرْضِ وَقَدْ سَمَّاكَ اللَّهُ عَبْدًا شَكُورًا اشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّكَ أَلَا تَرَى إِلَى مَا نَحْنُ فِيهِ أَلَا تَرَى مَا قَدْ بَلَغَنَا فَيَقُولُ لَهُمْ نُوحٌ إِنَّ رَبِّي قَدْ غَضِبَ الْيَوْمَ غَضَبًا لَمْ يَغْضَبْ قَبْلَهُ مِثْلَهُ وَلَنْ يَغْضَبَ بَعْدَهُ مِثْلَهُ وَإِنَّهُ قَدْ كَانَ لِي دَعْوَةٌ دَعَوْتُهَا عَلَى قَوْمِي نَفْسِي نَفْسِي نَفْسِي اذْهَبُوا إِلَى غَيْرِي اذْهَبُوا إِلَى إِبْرَاهِيمَ فَيَأْتُونَ إِبْرَاهِيمَ فَيَقُولُونَ يَا إِبْرَاهِيمُ أَنْتَ نَبِيُّ اللَّهِ وَخَلِيلُهُ مِنْ أَهْلِ الْأَرْضِ اشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّكَ أَلَا تَرَى مَا نَحْنُ فِيهِ فَيَقُولُ إِنَّ رَبِّي قَدْ غَضِبَ الْيَوْمَ غَضَبًا لَمْ يَغْضَبْ قَبْلَهُ مِثْلَهُ وَلَنْ يَغْضَبَ بَعْدَهُ مِثْلَهُ وَإِنِّي قَدْ كَذَبْتُ ثَلَاثَ كَذِبَاتٍ فَذَكَرَهُنَّ أَبُو حَيَّانَ فِي الْحَدِيثِ نَفْسِي نَفْسِي نَفْسِي اذْهَبُوا إِلَى غَيْرِي اذْهَبُوا إِلَى مُوسَى فَيَأْتُونَ مُوسَى فَيَقُولُونَ يَا مُوسَى أَنْتَ رَسُولُ اللَّهِ فَضَّلَكَ اللَّهُ بِرِسَالَتِهِ وَبِكَلَامِهِ عَلَى الْبَشَرِ اشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّكَ أَلَا تَرَى مَا نَحْنُ فِيهِ فَيَقُولُ إِنَّ رَبِّي قَدْ غَضِبَ الْيَوْمَ غَضَبًا لَمْ يَغْضَبْ قَبْلَهُ مِثْلَهُ وَلَنْ يَغْضَبَ بَعْدَهُ مِثْلَهُ وَإِنِّي قَدْ قَتَلْتُ نَفْسًا لَمْ أُومَرْ بِقَتْلِهَا نَفْسِي نَفْسِي نَفْسِي اذْهَبُوا إِلَى غَيْرِي اذْهَبُوا إِلَى عِيسَى فَيَأْتُونَ عِيسَى فَيَقُولُونَ يَا عِيسَى أَنْتَ رَسُولُ اللَّهِ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ وَكَلَّمْتَ النَّاسَ فِي الْمَهْدِ اشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّكَ أَلَا تَرَى مَا نَحْنُ فِيهِ فَيَقُولُ عِيسَى إِنَّ رَبِّي قَدْ غَضِبَ الْيَوْمَ غَضَبًا لَمْ يَغْضَبْ قَبْلَهُ مِثْلَهُ وَلَنْ يَغْضَبَ بَعْدَهُ مِثْلَهُ وَلَمْ يَذْكُرْ ذَنْبًا نَفْسِي نَفْسِي نَفْسِي اذْهَبُوا إِلَى غَيْرِي اذْهَبُوا إِلَى مُحَمَّدٍ قَالَ فَيَأْتُونَ مُحَمَّدًا فَيَقُولُونَ يَا مُحَمَّدُ أَنْتَ رَسُولُ اللَّهِ وَخَاتَمُ الْأَنْبِيَاءِ وَقَدْ غُفِرَ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ اشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّكَ أَلَا تَرَى مَا نَحْنُ فِيهِ فَأَنْطَلِقُ فَآتِي تَحْتَ الْعَرْشِ فَأَخِرُّ سَاجِدًا لِرَبِّي ثُمَّ يَفْتَحُ اللَّهُ عَلَيَّ مِنْ مَحَامِدِهِ وَحُسْنِ الثَّنَاءِ عَلَيْهِ شَيْئًا لَمْ يَفْتَحْهُ عَلَى أَحَدٍ قَبْلِي ثُمَّ يُقَالَ يَا مُحَمَّدُ ارْفَعْ رَأْسَكَ سَلْ تُعْطَهْ وَاشْفَعْ تُشَفَّعْ فَأَرْفَعُ رَأْسِي فَأَقُولُ يَا رَبِّ أُمَّتِي يَا رَبِّ أُمَّتِي يَا رَبِّ أُمَّتِي فَيَقُولُ يَا مُحَمَّدُ أَدْخِلْ مِنْ أُمَّتِكَ مَنْ لَا حِسَابَ عَلَيْهِ مِنْ الْبَابِ الْأَيْمَنِ مِنْ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ وَهُمْ شُرَكَاءُ النَّاسِ فِيمَا سِوَى ذَلِكَ مِنْ الْأَبْوَابِ ثُمَّ قَالَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ مَا بَيْنَ الْمِصْرَاعَيْنِ مِنْ مَصَارِيعِ الْجَنَّةِ كَمَا بَيْنَ مَكَّةَ وَهَجَرَ وَكَمَا بَيْنَ مَكَّةَ وَبُصْرَى

. Suwaid bin Nashr mengabarkan kepada kami, Abdulah bin Al Mubarak mengabarkan kepada kami. Abu Hayyan At-Taimi mengabarkan kepada kami, dari Abu Zufah bin Amr bin Jarir, dari Abu Hurairah, ia berkata, "Rasululah pernah diberi daging kambing. Bagian pahanya dihidangkan kepada beliau. Beliau pun lantas memakannya. Beliau suka dengan daging itu. Beliau menggigit daging itu dan bersabda. 'Aku adalah pemimpin manusia pada hari kiamat. Apakah kalian mengetahui mengapa demikian?' Allah mengumpulkan semua manusia dari yang terdahulu sampai generasi paling akhir di suatu tempat. Mereka mendengar ada yang memanggil. Pandangan mereka dapat menembus. Matahari sangat dekat dengan mereka. Manusia benar-benar merasa susah dan sulit hingga mereka tidak dapat menahan dan mengatasi keadaan itu. Orang-orang berkata kepada yang lain, "Tidakkah kalian melihat apa yang telah menimpa kalian? Adakah yang dapat memberitahukan siapa yang dapat memberikan syafaat kepada kalian dari Tuhan kalian?" Sebagian dari mereka menjawab, "Kalian hendaknya pergi menemui Nabi Adam". Mereka lalu mendatangi Nabi Adam. Mereka berkata kepada Adam, "Engkau adalah nenek moyang manusia. Allah telah menciptakanmu dengan tangan-Nya. Allah telah meniupkan ruh dari jiwa-Nya. Allah telah memerintahkan kepada malaikat untuk bersujud, dan mereka pun bersujud. Mintalah syafaat kepada Tuhanmu untuk kami. Tidakkah engkau melihat apa yang tengah kami hadapi ini?" Adam pun berkata kepada mereka, "Pada hari ini Tuhanku sangat murka. Sebelumnya, Dia tidak pernah murka seperti ini. Dia pun tidak pernah murka seperti ini setelah ini. Dia telah memerintahkan kepadaku untuk menjauhi pohon (khuldi), namun aku melanggarnya. (Aku hanya dapat menyelamatkan) diriku, diriku, dan diriku. Pergilah kepada Nabi yang lain. Pergilah menemui Nabi Nuh". Mereka pun menemui Nabi Nuh. Mereka berkata, "Wahai Nabi Nuh, Dirimu adalah rasul pertama yang diutus di muka bumi ini. Allah telah menyebutmu sebagai hamba yang pandai bersyukur. Mintalah syafaat kepada Tuhanmu untuk kami. Tidakkah kamu melihat apa yang tengah kami hadapi ini? Tidakkah kamu melihat apa yang telah melanda kami ini?" Nuh berkata kepada mereka, "Sesungguhnya pada hari ini Tuhanku sangat murka. Dia tidak pernah murka seperti ini sebelumnya. Dia pun tidak akan semurka seperti ini setelah hari ini. Sesungguhnya aku pernah berdoa hingga doa itu mencelakakan kaumku. (Aku hanya dapat menyelamatkan) diriku, diriku, dan diriku. Pergilah kalian kepada Nabi Ibrahim". Kemudian mereka pun mendatangi Nabi Ibrahim. Mereka berkata, "Wahai Ibrahim, dirimu adalah utusan Allah dan kekasih-Nya di muka bumi ini. Mintalah syafaat kepada Tuhanmu untuk kami. Tidakkah kamu melihat apa yang tengah kami hadapi ini?" Ibrahim berkata, "Sesungguhnya Tuhanku pada hari ini sangat murka. Dia tidak pernah murka seperti ini sebelumnya. Dia juga tidak akan pernah murka seperti ini setelah ini. Aku pernah berdusta sebanyak tiga kali (Abu Hayyan menyebutkan ketiganya pada haditsnya). (Aku hanya dapat menyelamatkan) diriku, diriku, dan diriku. Pergilah kepada Nabi Musa". Kemudian mereka pun lalu mendatangi nabi Musa. Mereka berkata, "Wahai Musa, dirimu adalah utusan Allah. Allah telah memberikan keistimewaan kepadamu dengan risalah dan kalam-Nya kepada umat manusia. Mintalah syafaat kepada Tuhanmu untuk kami. Tidakkah kamu melihat apa yang sedang menimpa kami ini?" Nabi Musa menjawab, "Pada hari ini Tuhanku sangat murka. Dia tidak pernah murka seperti ini sebelumnya. Dia pun tidak akan murka seperti ini setelah ini. Aku pernah membunuh jiwa manusia yang aku tidak pernah diperintahkan untuk membunuhnya. (Aku hanya dapat menyelamatkan) diriku, diriku, dan diriku. Pergilah kepada yang lain. Pergilah kepada Isa". Kemudian mereka pun mendatangi Nabi Isa. Mereka berkata "Wahai Isa, dirimu adalah utusan Allah. Kalimat-Nva disampaikan kepada maryam dan juga ruh dari-Nya. Dirimu dapat berbicara dengan orang-orang ketika dirimu masih dalam buaian perut ibu. Mintalah syafaat kepada Tuhanmu untuk kami. Tidakkah kamu melihat apa yang tengah kami hadapi ini?" Isa berkata, "Sesungguhnya pada hari ini Tuhanku sangat murka. Dia tidak pernah murka seperti ini sebelumnya. Dia pun tidak akan pernah murka seperti ini setelah ini. (Nabi Isa tidak menyebutkan dosa yang pernah diperbuatnya). (Aku hanya dapat menyelamatkan) diriku, diriku, dan diriku. Pergilah kepada Muhammad". Kemudian mereka pun mendatangi Nabi Muhammad. Mereka berkata, "Wahai Muhammad, engkau adalah utusan Allah dan penutup para nabi. Dosamu yang terdahulu dan yang akan datang telah diampuni Allah. Mintalah syafaat kepada Tuhanmu untuk kami. Tidakkah engkau melihat apa yang tengah kami hadapi?" Aku (Rasulullah) pun pergi ke bawah Arasy. Lalu Aku menjatuhkan diri bersujd kepada Tuhanku. Kemudian dikatakan, "Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu. Mohonlah maka niscaya akan dikabulkan. Mintalah syafaat maka niscaya kamu akan diberi syafaat". Aku lalu mengangkat kepalaku dan berdoa, "Ya Allah, umatku. Ya Allah, umatku. Ya Allah, umatku". Allah berfirman, "Wahai Muhammad, masukkanlah umatmu yang tidak terkena hisab dari pintu sebelah kanan dari pintu-pintu surga itu. Mereka bersama manusia yang lainnya dapat masuk ke dalam pintu-pintu surga selain pintu itu." Rasulullah lalu bersabda, "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, jarak antara dua pintu surga seperii jarak antara kota Makkah dengan Hajar, juga seperti jarak antara kota Makkah dengan kota Bashrah ". Shahih: Takhrij Ath-Thahawiyah (198) dan Zhilal Al-Jannah).

Pada bab ini terdapat hadits lain dari Abu Bakar Ash-Shiddiq, Anas, Uqbah bin Amir, dan Abu Said. Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan shahih". Abu Hayyan At-Taimi nama aslinya adalah Yahya bin Sa'id bin Hayyan. Ia berasal dari kota Kufah. Ia adalah orang yang tsiqah. Nama asli Abu Zur'ah bin Amr bin Jarir adalah Harim.

حَدَّثَنَا الْعَبَّاسُ الْعَنْبَرِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ عَنْ مَعْمَرٍ عَنْ ثَابِتٍ عَنْ أَنَسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَفَاعَتِي لِأَهْلِ الْكَبَائِرِ مِنْ أُمَّتِي

. Al Abbas Al Anbari menceritakan kepada kami, Abdurrazaq menceritakan kepada kami, dari Ma'mar, dari Tsabit, dari Anas, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Syafaatku ini untuk orangyang melakukan dosa besar dari umatku. " Shahih: Al Misykah (5599), Azh-Zhilal (831-832), Ar-Raudh An-Nadhir (65).

Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan shahih gharib dari jalur periwayatan ini". Pada bab ini terdapat riwayat lain dari Jabir.

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا أَبُو دَاوُدَ الطَّيَالِسِيُّ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ ثَابِتٍ الْبُنَانِيِّ عَنْ جَعْفَرِ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَفَاعَتِي لِأَهْلِ الْكَبَائِرِ مِنْ أُمَّتِي

. Muhammad bin Basysyar menceritakan kepada kami. Abu Daud Ath-Thayalisi menceritakan kepada kami, dari Muhammad bin Tsabit Al-Bunani, dari Ja'far bin Muhammad. dari bapaknya, dari Jabir bin Abdullah, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda. "Syafaatku ini untuk orang yang melakukan dosa besar di antara umatku ". Shahih: Al Misykah (5599), Azh-Zhiial (831-832), Ar-Raudh An-Nadhir (65).

Muhammad bin Ali mengatakan bahwa Jabir pernah mengatakan kepadanya, "Wahai Muhammad, bagi orang yang tidak melakukan dosa besar apakah akan mendapatkan syafaat?". Abu Isa berkata, "Hadits ini hasan gharib dari jalur periwayatan ini. Hadits ini dikatakan gharib dilihat dari hadits Ja'far bin Muhammad"

حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَرَفَةَ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ عَيَّاشٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ زِيَادٍ الْأَلْهَانِيِّ قَال سَمِعْتُ أَبَا أُمَامَةَ يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ وَعَدَنِي رَبِّي أَنْ يُدْخِلَ الْجَنَّةَ مِنْ أُمَّتِي سَبْعِينَ أَلْفًا لَا

. Hasan bin Arafah menceritakan kepada kami, Ismail bin Ayyasy menceritakan kepada kami, dari Muhammad bin Ziyad Al Alhani, dia berkata: Aku mendengar Abu Umamah berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Tuhanku telah berjanji kepadaku untuk memasukkan umatku sebanyak tujuh puluh ribu orang tanpa hisab dan siksa. Bersama setiap seribu orang terdapat tujuh puluh ribu orang dan tiga genggaman dari genggaman-Nya ". Shahih: Ibnu Majah (4286).

Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan gharib".

حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ عَنْ خَالِدٍ الْحَذَّاءِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ شَقِيقٍ قَالَ كُنْتُ مَعَ رَهْطٍ بِإِيلِيَاءَ فَقَالَ رَجُلٌ مِنْهُمْ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ بِشَفَاعَةِ رَجُلٍ مِنْ أُمَّتِي أَكْثَرُ مِنْ بَنِي تَمِيمٍ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ سِوَاكَ قَالَ سِوَايَ فَلَمَّا قَامَ قُلْتُ مَنْ هَذَا قَالُوا هَذَا ابْنُ أَبِي الْجَذْعَاءِ

. Abu Kuraib menceritakan kepada kami, Ismail bin Ibrahim menceritakan kepada kami, dari Khalid bin Al Hadzdza', dari Abdullah bin Syaqiq, dia berkata, "Suatu ketika aku bersama serombongan orang di kota Eliya' Salah seorang dari mereka berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Yang paling banyak masuk surga karena syafaat dari umatku adalah dari golongan bani Tamim." Ditanyakan kepada beliau, "Wahai Rasulullah, selain dirimu?" Beliau menjawab, "Selain diriku." Setelah beliau berdiri, aku bertanya, "Siapakah ini?" Orang-orang menjawab, "ini adalah Ibnu Abi Al Jadz'a." Shahih: Ibnu Majah (4316).

Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan shahih gharib". Ibnu Abu Al Jadz'a adalah Abdullah. Hadits darinya dikenal sebagai hadits ahad.

حَدَّثَنَا هَنَّادٌ حَدَّثَنَا عَبْدَةُ عَنْ سَعِيدٍ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَبِي الْمَلِيحِ عَنْ عَوْفِ بْنِ مَالِكٍ الْأَشْجَعِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَانِي آتٍ مِنْ عِنْدِ رَبِّي فَخَيَّرَنِي بَيْنَ أَنْ يُدْخِلَ نِصْفَ أُمَّتِي الْجَنَّةَ وَبَيْنَ الشَّفَاعَةِ فَاخْتَرْتُ الشَّفَاعَةَ وَهِيَ لِمَنْ مَاتَ لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا

. Hannad menceritakan kepada kami. Abdah menceritakan kepada kami, dari Sa'id, dari Qatadah, dari Abul Malih, dari Auf bin Malik Al Asyja'i, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda. "Datang kepadaku utusan (malaikat) dari sisi Tuhanku. Utusan itu memberikan pilihan kepadaku antara memasukkan setengah umatku ke dalam surga atau —memberi— syafaat. Aku pun memilih —memberi— syafaat. Syafaat ini diperuntukkan bagi orang yang meninggal dunia tanpa menyekutukan Allah dengan sesuatu pun ". Shahih: Ibnu Majah (4317).

Hadits ini diriwayatkan dari Abul Malih, dari seseorang yang juga sahabat Rasulullah, dari Rasulullah. Tidak disebutkan bahwa hadits ini berasal dari Auf bin Malik. Pada hadits ini terdapat kisah panjang. Qutaibah menceritakan kepada kami, Abu Awanah menceritakan kepada kami, dari Qatadah, dari Abul Malih, dari Auf bin Malik, dari Rasulullah... seperti hadits di atas.

Sifat Telaga Surga

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ شُعَيْبِ بْنِ أَبِي حَمْزَةَ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ فِي حَوْضِي مِنْ الْأَبَارِيقِ بِعَدَدِ نُجُومِ السَّمَاءِ

. Muhammad bin Yahya menceritakan kepada kami, Bisyr bin Syuaib bin Abu Hamzah menceritakan kepada kami, bapakku menceritakan kepadaku. dari Az-Zuhri, dari Anas bin Malik. Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya di telagaku terdapat kendi-kendi sebanyak jumlah bintang-binatang di langit". Shahih: Ibnu Majah (4302); Muttafaq alaih.

Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan shahih gharib dari jalur periwayatan seperti ini".

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ نِيْزَكَ الْبَغْدَادِيُّ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَكَّارٍ الدِّمَشْقِيُّ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ بَشِيرٍ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ الْحَسَنِ عَنْ سَمُرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ لِكُلِّ نَبِيٍّ حَوْضًا وَإِنَّهُمْ يَتَبَاهَوْنَ أَيُّهُمْ أَكْثَرُ وَارِدَةً وَإِنِّي أَرْجُو أَنْ أَكُونَ أَكْثَرَهُمْ وَارِدَةً

. Ahmad bin Muhammad bin Nizak Al Baghdadi menceritakan kepada kami, Muhammad bin Bakkar Ad-Dimasyqi menceritakan kepada kami, Said bin Basyir menceritakan kepada kami, dari Qatadah, dari Hasan, dari Samurah, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya setiap nabi memiliki telaga. Mereka saling berbangga diri, telaga siapa di antara mereka yang paling banyak dikunjungi. Aku berharap telagakulah yang paiing banyakpengunjungnya". Shahih: Takhrij Ath-Thawiyah (197), Al Misykah (5594), Ash-Shahihah (1589).

Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah gharib". Al Asy'ats bin Abdul Malik meriwayatkan hadits ini dari Hasan, dari Rasulullah secara mursal. Pada jalur periwayatannya tidak disebutkan dari Samurah. Hadits ini lebih shahih.

Sifat Bejana-Bejana Telaga

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْمَعِيلَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ صَالِحٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُهَاجِرِ عَنْ الْعَبَّاسِ عَنْ أَبِي سَلَّامٍ الْحَبَشِيِّ قَالَ بَعَثَ إِلَيَّ عُمَرُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ فَحُمِلْتُ عَلَى الْبَرِيدِ قَالَ فَلَمَّا دَخَلَ عَلَيْهِ قَالَ يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ لَقَدْ شَقَّ عَلَى مَرْكَبِي الْبَرِيدُ فَقَالَ يَا أَبَا سَلَّامٍ مَا أَرَدْتُ أَنْ أَشُقَّ عَلَيْكَ وَلَكِنْ بَلَغَنِي عَنْكَ حَدِيثٌ تُحَدِّثُهُ عَنْ ثَوْبَانَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْحَوْضِ فَأَحْبَبْتُ أَنْ تُشَافِهَنِي بِهِ قَالَ أَبُو سَلَّامٍ حَدَّثَنِي ثَوْبَانُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ حَوْضِي مِنْ عَدَنَ إِلَى عَمَّانَ الْبَلْقَاءِ مَاؤُهُ أَشَدُّ بَيَاضًا مِنْ اللَّبَنِ وَأَحْلَى مِنْ الْعَسَلِ وَأَكَاوِيبُهُ عَدَدُ نُجُومِ السَّمَاءِ مَنْ شَرِبَ مِنْهُ شَرْبَةً لَمْ يَظْمَأْ بَعْدَهَا أَبَدًا أَوَّلُ النَّاسِ وُرُودًا عَلَيْهِ فُقَرَاءُ الْمُهَاجِرِينَ الشُّعْثُ رُءُوسًا الدُّنْسُ ثِيَابًا الَّذِينَ لَا يَنْكِحُونَ الْمُتَنَعِّمَاتِ وَلَا تُفْتَحُ لَهُمْ السُّدَدُ قَالَ عُمَرُ لَكِنِّي نَكَحْتُ الْمُتَنَعِّمَاتِ وَفُتِحَ لِيَ السُّدَدُ وَنَكَحْتُ فَاطِمَةَ بِنْتَ عَبْدِ الْمَلِكِ لَا جَرَمَ أَنِّي لَا أَغْسِلُ رَأْسِي حَتَّى يَشْعَثَ وَلَا أَغْسِلُ ثَوْبِي الَّذِي يَلِي جَسَدِي حَتَّى يَتَّسِخَ

. Muhammad bin Ismail menceritakan kepada kami, Yahya bin Shalih menceritakan kepada kami, Muhammad bin Al Muhajir menceritakan kepada kami, dari Abbas, dari Abu Sallam Al Habasyi, dia berkata, "Umar bin Abdul Aziz mengutus seseorang kepadaku. Aku dibawa dengan kendaraan untuk menyampaikan surat". Dia melanjutkan, "Setelah masuk ke dalam rumah Umar bin Abdul Aziz ia berkata, 'Wahai amirul mukminin, aku merasa berat hati untuk menaiki kendaraan khusus untuk menyampaikan surat'." Umar berkata, "'Wahai Abu Sallam, aku tidak bermaksud memberatkanmu. Akan tetapi sampai sebuah berita kepadaku bahwa dirimu pernah menyampaikan hadits yang berasal dari Tsauban, dari Rasulullah, tentang telaga (surga). Aku ingin sekali dirimu menceritakannya kepadaku". Abu Sallam berkata, "Tsauban pernah berkata kepadaku, dari Rasulullah, beliau SAW bersabda, 'Telagaku luasnya dari Adn sampai ke kota Amman Al Balqa' Airnya lebih putih (jernih) dari air susu. Rasanya lebih manis dari madu. Cangkirnya sebanyak jumlah bintang-bintang di langit. Siapa sajayang meminumnya satu kali saja maka ia tidak akan pernah merasa haus selamanya. Golongan pertama yang mengunjungi (telaga) itu adalah kaum fakir dari golongan Muhajirin, yang kusut rambutnya, kotor pakaiannya, tidak mengawini wanita yang gemar akan kenikmatan dunia, dan tidak dibukakan pintu rumah untuk mereka ". Umar berkata "Akan tetapi, diriku menikahi wanita yang gemar akan kesenangan dunia, pintu rumah dibukakan untukku, aku menikah dengan Fathimah binti Abdul Malik. Sungguh aku tidak akan mencuci rambutku sehingga kusut dan tidak akan mencuci pakaianku yang sedang aku pakai hingga kotor". Shahih: Hadits marfu' dari Rasulullah; Ibnu Majah (4303).

Abu Isa berkata, "Hadits ini gharib dari jalur periwayatan ini". Hadits ini diriwayatkan dari Ma'dan bin Abu Thalhah, dari Tsauban, dari Rasulullah. Nama asli Abu Sallam Al Habasyi adalah Mamthur. Dia adalah orang Syam. Dia adalah orang yang dapat dipercaya (tsiqah).

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا أَبُو عَبْدِ الصَّمَدِ الْعَمِّيُّ عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ الصَّمَدِ حَدَّثَنَا أَبُو عِمْرَانَ الْجَوْنِيُّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الصَّامِتِ عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا آنِيَةُ الْحَوْضِ قَالَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَآنِيَتُهُ أَكْثَرُ مِنْ عَدَدِ نُجُومِ السَّمَاءِ وَكَوَاكِبِهَا فِي لَيْلَةٍ مُظْلِمَةٍ مُصْحِيَةٍ مِنْ آنِيَةِ الْجَنَّةِ مَنْ شَرِبَ مِنْهَا شَرْبَةً لَمْ يَظْمَأْ آخِرَ مَا عَلَيْهِ عَرْضُهُ مِثْلُ طُولِهِ مَا بَيْنَ عُمَانَ إِلَى أَيْلَةَ مَاؤُهُ أَشَدُّ بَيَاضًا مِنْ اللَّبَنِ وَأَحْلَى مِنْ الْعَسَلِ

. Muhammad bin Basysyar menceritakan kepada kami, Abu Abdushamad Al Ammi Abdul Aziz bin Abdushamad menceritakan kepada kami, Abu Imran Al Jauni menceritakan kepada kami, dari Abdullah bin Ash-Shamit, dari Abu Dzar. ia berkata: Aku berkata: "Wahai Rasulullah, apakah bejana telaga?" Beliau menjawab, "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, bejana telaga lebih banyak daripada bintang-bintang di langit dan planet-planetnya di malam yang gelap gulita dan memancarkan cahaya dari pantulan bejana surga. Siapa saja yang meminumnya sekali saja. maka ia tidak akan dahaga selamanya. Luasnya seperti panjangnya; yaitu antara Amman hingga Ailah. Airnya lebih putih dari air susu dan lebih manis dari madu ". Shahih'. Azh-Zhilal (721), Muslim.

Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan shahih gharib". Pada bab ini terdapat riwayat lain dari Hudzaifah bin Al Yaman, Abdullah bin Amr, Abu Barzah Al Aslami, Ibnu Umar, Haritsah bin Wahab, dan Mustaurid bin Syaddad. Diriwayatkan dari Ibnu Umar, dari Rasulullah. Beliau bersabda, "Telagaku, luasnya seperti antara kota Kufah sampai Hajar Aswad".

حَدَّثَنَا أَبُو حَصِينٍ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ يُونُسَ كُوفِيٌّ حَدَّثَنَا عَبْثَرُ بْنُ الْقَاسِمِ حَدَّثَنَا حُصَيْنٌ هُوَ ابْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ لَمَّا أُسْرِيَ بِالنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَعَلَ يَمُرُّ بِالنَّبِيِّ وَالنَّبِيَّيْنِ وَمَعَهُمْ الْقَوْمُ وَالنَّبِيِّ وَالنَّبِيَّيْنِ وَمَعَهُمْ الرَّهْطُ وَالنَّبِيِّ وَالنَّبِيَّيْنِ وَلَيْسَ مَعَهُمْ أَحَدٌ حَتَّى مَرَّ بِسَوَادٍ عَظِيمٍ فَقُلْتُ مَنْ هَذَا قِيلَ مُوسَى وَقَوْمُهُ وَلَكَنِ ارْفَعْ رَأْسَكَ فَانْظُرْ قَالَ فَإِذَا سَوَادٌ عَظِيمٌ قَدْ سَدَّ الْأُفُقَ مِنْ ذَا الْجَانِبِ وَمِنْ ذَا الْجَانِبِ فَقِيلَ هَؤُلَاءِ أُمَّتُكَ وَسِوَى هَؤُلَاءِ مِنْ أُمَّتِكَ سَبْعُونَ أَلْفًا يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ بِغَيْرِ حِسَابٍ فَدَخَلَ وَلَمْ يَسْأَلُوهُ وَلَمْ يُفَسِّرْ لَهُمْ فَقَالُوا نَحْنُ هُمْ وَقَالَ قَائِلُونَ هُمْ أَبْنَاؤُنَا الَّذِينَ وُلِدُوا عَلَى الْفِطْرَةِ وَالْإِسْلَامِ فَخَرَجَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ هُمْ الَّذِينَ لَا يَكْتَوُونَ وَلَا يَسْتَرْقُونَ وَلَا يَتَطَيَّرُونَ وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ فَقَامَ عُكَّاشَةُ بْنُ مِحْصَنٍ فَقَالَ أَنَا مِنْهُمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ نَعَمْ ثُمَّ قَامَ آخَرُ فَقَالَ أَنَا مِنْهُمْ فَقَالَ سَبَقَكَ بِهَا عُكَّاشَةُ

. Abu Hashin Abdullah bin Ahmad bin Yunus Al Kufi menceritakan kepada kami, Abtsar bin Qasim menceritakan kepada kami, Hushain —Ibnu Abdurrahman— menceritakan kepada kami, dari Said bin Jubair, dari Ibnu Abbas, ia berkata, "Ketika Rasulullah diperjalanankan pada waktu malam (isra'), beliau berjalan melewati seorang nabi dan para nabi beserta kaumnya. Kemudian melewati nabi, dan para nabi bersama kelompoknya. Kemudian, melewati nabi dan para nabi, namun tidak ada seorang pun yang bersamanya hingga beliau melewati rombongan orang yang sangat banyak. Aku (Nabi) pun bertanya, "Siapakah ini?" Dijawab, "Musa dan kaumnya. Angkatlah kepalamu, lihatlah!" Beliau berkata, "Ternyata ada banyak orang memenuhi langit dari satu sisi hingga sisi lainnya". Dikatakan, "Mereka adalah umatmu. Selain mereka masih ada umatmu sebanyak tujuh puluh ribu orang yang masuk surga tanpa hisab." Lalu, beliau masuk (ke dalam rumah). Para sahabat tidak bertanya kepada beliau dan Rasulullah sendiri pun tidak memberikan penafsiran kepada mereka. Mereka berkata, "Mereka (orang yang ada di langit itu) adalah kita". Orang-orang berkata, "Mereka adalah keturunan-keturunan kita yang dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci) dan dalam keadaan Islam". Rasulullah pun keluar dari rumah dan bersabda, "Mereka adalah orang-orang yang tidak membakar dirinya dengan besi (untuk berobat), tidak menggunakan jampi-jampi, dan tidak meramal. Mereka hanya bertawakal kepada Tuhan mereka". Ukasyah bin Mihshan lalu berdiri dan berkata, "Apakah diriku termasuk dalam golongan mereka, wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Ya". Kemudian berdiri yang lainnya dan bertanya, "Apakah aku juga termasuk pada kelompok mereka?" Beliau menjawab, "Kamu telah didahului oleh Ukasyah". Shahih: Muttafaq alaih.

Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan shahih". Pada bab ini terdapat riwayat lain dari Ibnu Mas'ud dan Abu Hurairah.

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بَزِيعٍ حَدَّثَنَا زِيَادُ بْنُ الرَّبِيعِ حَدَّثَنَا أَبُو عِمْرَانَ الْجَوْنِيُّ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ مَا أَعْرِفُ شَيْئًا مِمَّا كُنَّا عَلَيْهِ عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ أَيْنَ الصَّلَاةُ قَالَ أَوَلَمْ تَصْنَعُوا فِي صَلَاتِكُمْ مَا قَدْ عَلِمْتُمْ

. Muhammad bin Abdullah bin Bazi' menceritakan kepada kami, Ziyad bin Ar-Rabi' menceritakan kepada kami, Abu Imran Al Jauni menceritakan kepada kami, dari Anas bin Malik, ia berkata, "Aku tidak mengetahui sesuatu pun dari apa yang kami lakukan pada masa Rasulullah". Aku berkata, "Di manakah shalat?" Ia menjawab, "Apakah kamu tidak melakukan sesuatu dalam shalatmu seperti apa yang telah kamu ketahui?" Shahih: Al Bukhari (529 dan 530).

Abu Isa berkata, "Hadits ini hasan gharib dari jalur periwayatan seperti ini, dari hadits Abu Imran Al Jauni. Hadits ini diriwayatkan lebih dari satu jalur periwayatan, dari Anas".

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي النَّضْرِ حَدَّثَنَا أَبُو النَّضْرِ حَدَّثَنَا أَبُو عَقِيلٍ الثَّقَفِيُّ حَدَّثَنَا أَبُو فَرْوَةَ يَزِيدُ بْنُ سِنَانٍ التَّمِيمِيُّ حَدَّثَنِي بُكَيْرُ بْنُ فَيْرُوزَ قَال سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ خَافَ أَدْلَجَ وَمَنْ أَدْلَجَ بَلَغَ الْمَنْزِلَ أَلَا إِنَّ سِلْعَةَ اللَّهِ غَالِيَةٌ أَلَا إِنَّ سِلْعَةَ اللَّهِ الْجَنَّةُ

. Abu Bakar bin Abu An-Nadhr menceritakan kepada kami, Abu An-Nadhr menceritakan kepada kami, Abu Aqil Ats-Tsaqafi menceritakan kepada kami, Abu Farwah Yazid bin Sinan At-Tamimi menceritakan kepada kami, Bukair bin Fairuz menceritakan kepadaku, ia berkata, aku pernah mendengar Abu Hurairah berkata, "Rasulullah pernah bersabda, 'Barangsiapa yang takut (diserang musuh pada malam hari), hendaknya ia berjalan di akhir malam. Barangsiapa yang berjalan di akhir maiam, maka ia akan sampai pada tujuan. Ingatlah, sesungguhnya barang dagangan Allah itu mahal harganya. Ingatlah, sesungguhnya barang dagangan Allah adalah surga ". Shahih: Ash-Shahihah (954 dan 2335) dan Al Misykah (5348-Tahqiq kedua).

Abu Isa berkata, "Hadits ini hasan gharib. Kami tidak mengetahui hadits ini selain dari hadits Abu An-Nadhr".

حَدَّثَنَا عَبَّاسٌ الْعَنْبَرِيُّ حَدَّثَنَا أَبُو دَاوُدَ حَدَّثَنَا عِمْرَانٌ الْقَطَّانُ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ يَزِيدَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الشِّخِّيرِ عَنْ حَنْظَلَةَ الْأُسَيِّدِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ أَنَّكُمْ تَكُونُونَ كَمَا تَكُونُونَ عِنْدِي لَأَظَلَّتْكُمْ الْمَلَائِكَةُ بِأَجْنِحَتِهَا

. Abbas Al Anbari menceritakan kepada kami, Abu Daud menceritakan kepada kami, Imran Al Qaththan menceritakan kepada kami, dari Qatadah, dari Yazid bin Abdullah Asy-Syikhir, dari Hanzhalah Al Usaidi, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda, "Seandainya kalian seperti keadaan kalian saat di sisiku ini, maka para malaikat akan melindungi kalian dengan sayapnya ". Hasan shahih: Ash-Shahihah (1976); Muslim, seperti badits tersebut.

Abu Isa berkata, "Hadits ini hasan gharib dari jalur periwayatan seperti ini". Hadits ini juga diriwayatkan melalui jalur periwayatan yang berbeda, dari Hanzhalh Al Usaidi, dari Rasulullah. Pada bab ini terdapat riwayat lain dari Abu Hurairah.

حَدَّثَنَا يُوسُفُ بْنُ سَلْمَانَ أَبُو عُمَرَ الْبَصْرِيُّ حَدَّثَنَا حَاتِمُ بْنُ إِسْمَعِيلَ عَنْ ابْنِ عَجْلَانَ عَنْ الْقَعْقَاعِ بْنِ حَكِيمٍ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ لِكُلِّ شَيْءٍ شِرَّةً وَلِكُلِّ شِرَّةٍ فَتْرَةً فَإِنْ كَانَ صَاحِبُهَا سَدَّدَ وَقَارَبَ فَارْجُوهُ وَإِنْ أُشِيرَ إِلَيْهِ بِالْأَصَابِعِ فَلَا تَعُدُّوهُ

. Yusuf bin Salman Abu Umar Al Bashri menceritakan kepada kami, Hatim bin Ismail menceritakan kepada kami. dari Ibnu Ajlan, dari Al Qa'qa' bin Hakim, dari Abu Shalih, dari Abu Hurairah, dari Rasulullah, beliau bersabda, "Sesungguhnya pada setiap sesuatu itu ada kesemangatan, dan setiap kesemangatan itu ada kelemahan Jika seseorang ingin melakukan sesuatu dengan benar dan istiqomah dan berusaha mendekatkan diri pada kebenaran, maka harapkan kebahagiaannya. Namun. jika ia melakukannya agar ditunjuk dengan jari (ingin masyhur), maka janganlah kamu sekalian menganggapnya (orang yang shalih) ". Hadits ini hasan: Al Misykah (5325-Tahqiq kedua), At-Ta'liq Ar-Raghib (1/46), dan Azh-Zhilal (1/28).

Abu Isa berkata. "Hadits ini adalah hasan shahih gharib dari jalur periwayatan ini". Hadits ini juga diriwayatkan dari Anas bin Malik, dari Rasulullah. Beliau bersabda, "Cukuplah seseorang dianggap buruk dengan melakukan sesuatu agar orang-orang menganggapnya (sebagai orang yang ahli ibadah atau orang alim) dalam agama dan dunia, kecuali orang yang dilindungi oleh Allah ".

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي يَعْلَى عَنْ الرَّبِيعِ بْنِ خُثَيْمٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ خَطَّ لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَطًّا مُرَبَّعًا وَخَطَّ فِي وَسَطِ الْخَطِّ خَطًّا وَخَطَّ خَارِجًا مِنْ الْخَطِّ خَطًّا وَحَوْلَ الَّذِي فِي الْوَسَطِ خُطُوطًا فَقَالَ هَذَا ابْنُ آدَمَ وَهَذَا أَجَلُهُ مُحِيطٌ بِهِ وَهَذَا الَّذِي فِي الْوَسَطِ الْإِنْسَانُ وَهَذِهِ الْخُطُوطُ عُرُوضُهُ إِنْ نَجَا مِنْ هَذَا يَنْهَشُهُ هَذَا وَالْخَطُّ الْخَارِجُ الْأَمَلُ

. Muhammad bin Basysyar menceritakan kepada kami, Yahya bin Sa'id menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan kepada kami, dari bapaknya, dari Abu Ya'la, dari Ar-Rabi' bin Khutsaim, dari Abdullah bin Mas'ud, iaberkata, "Rasulullah membuatkan garis segi empat kepada kami. Kemudian beliau membuat garis di tengah segi empat. Di bagian luar beliau juga menggariskan sebuah garis. Kemudian, di sekitar garis tengah dibuat beberapa garis. Beliau kemudian bersabda, "Ini adalah anak Adam (manusia). Ini adalah ajal yang mengelilinginya. Yang ditengah ini adalah manusia. Sedangkan garis-garis itu adalah hal-hal yang akan menimpanya. Jika ia selamat dari garis ini, maka ia akan diserang oleh garis yang lain. Sedangkan garis yang ada di luar adalah harapannya (cita-citanya) ". Shahih: Muttafaq alaih.

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَهْرَمُ ابْنُ آدَمَ وَيَشِبُّ مِنْهُ اثْنَانِ الْحِرْصُ عَلَى الْمَالِ وَالْحِرْصُ عَلَى الْعُمُرِ

. Qutaibah menceritakan kepada kami, Abu Awanah menceritakan kepada kami, dari Qatadah, dari Anas, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda, "Manusia itu akan tua (lemah), namun akan muda (kuat) terhadap dua hal: cinta kepada harta dan usia ". Shahih: Ibnu Majah (4234); Muttafaq alaih.

Hadits ini adalah hasan shahih.

حَدَّثَنَا أَبُو هُرَيْرَةَ مُحَمَّدُ بْنُ فِرَاسٍ الْبَصْرِيُّ حَدَّثَنَا أَبُو قُتَيْبَةَ سَلْمُ بْنُ قُتَيْبَةَ حَدَّثَنَا أَبُو الْعَوَّامِ وَهُوَ عِمْرَانُ الْقَطَّانُ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ مُطَرِّفِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الشِّخِّيرِ عَنْ أَبِيهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُثِّلَ ابْنُ آدَمَ وَإِلَى جَنْبِهِ تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ مَنِيَّةً إِنْ أَخْطَأَتْهُ الْمَنَايَا وَقَعَ فِي الْهَرَمِ

. Abu Hurairah Muhammad bin Firas Al Bashri menceritakan kepada kami, Abu Qutaibah Salam bin Qutaibah menceritakan kepada kami, Abu Al Awwam —Imran bin Al Qaththan— menceritakan kepada kami, dari Qatadah, dari Mutharrif bin Abdullah bin Asy-Syikhkhir, dari bapaknya, ia berkata; Rasulullah SAW bersabda. "Anak Adam diumpamakan bahwa di sekitarnya terdapat sembilan puluh sembilan macam —penyebab— kematian. Jika la luput dari —penyebab-penyebab— kematian itu. maka ia akan menjadi tua renta ". Hasan: telah dijelaskan (2058).

Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan shahih gharib".

حَدَّثَنَا هَنَّادٌ حَدَّثَنَا قَبِيصَةُ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ عَقِيلٍ عَنْ الطُّفَيْلِ بْنِ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا ذَهَبَ ثُلُثَا اللَّيْلِ قَامَ فَقَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ اذْكُرُوا اللَّهَ اذْكُرُوا اللَّهَ جَاءَتْ الرَّاجِفَةُ تَتْبَعُهَا الرَّادِفَةُ جَاءَ الْمَوْتُ بِمَا فِيهِ جَاءَ الْمَوْتُ بِمَا فِيهِ قَالَ أُبَيٌّ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي أُكْثِرُ الصَّلَاةَ عَلَيْكَ فَكَمْ أَجْعَلُ لَكَ مِنْ صَلَاتِي فَقَالَ مَا شِئْتَ قَالَ قُلْتُ الرُّبُعَ قَالَ مَا شِئْتَ فَإِنْ زِدْتَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكَ قُلْتُ النِّصْفَ قَالَ مَا شِئْتَ فَإِنْ زِدْتَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكَ قَالَ قُلْتُ فَالثُّلُثَيْنِ قَالَ مَا شِئْتَ فَإِنْ زِدْتَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكَ قُلْتُ أَجْعَلُ لَكَ صَلَاتِي كُلَّهَا قَالَ إِذًا تُكْفَى هَمَّكَ وَيُغْفَرُ لَكَ ذَنْبُكَ

. Hannad menceritakan kepada kami, Qabishah menceritakan kepada kami, dari Sufyan, dari Abdullah bin Muhammad bin Aqil, dari Ath-Thufail bin Ubay bin Ka'ab, dari bapaknya. ia berkata, "Apabila telah lewat dua pertiga malam. Rasulullah bangun —untuk melaksanakan shalat malam—. Lalu beliau bersabda, "Wahai sekalian manusia, ingatlah Allah, ingatlah Allah. Telah datang sesuatu yang mendebarkan yang diikuti oleh tiupan (sangkakala) yang kedua. Lalu, datang kematian beserta apa yang ada di dalamnya. Lalu, datang kematian beserta apa yang ada di dalamnya". Ubay berkata, "Aku berkata, 'Wahai Rasulullah, aku banyak berdoa untukmu, berapa banyak aku harus berdoa untukmu sebagai ganti doa untuk diriku sendiri?' Beliau menjawab, "Terserah kamu." Ia berkata, "Aku berkata, 'Seperempat?' Beliau menjawab, "Terserah kamu. Jika kamu tambahkan, maka itu lebih baik bagimu". Aku berkata "Setengah?" Beliau menjawab, "Terserah kamu. Jika kamu menambahkannya, maka itu lebih baik bagimu". la berkata, "Aku berkata, "Apakah dua pertiga?" Beliau menjawab, "Terserah kamu. Jika kamu menambahkan, maka itu lebih baik bagimu". Aku berkata, "Apakah aku jadikan semua doaku untukmu?" Beliau menjawab, "Jika demikian, mudah-mudahan segala keinginanmu dicukupi dan dosa-dosamu diampuni". Hasan: Ash-Shahihah (954) dan Fadhl Ash-Shalah ala An-Nabi (13-14).

Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan shahih."

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ مُوسَى حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدٍ عَنْ أَبَانَ بْنِ إِسْحَقَ عَنْ الصَّبَّاحِ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ مُرَّةَ الْهَمْدَانِيِّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَحْيُوا مِنْ اللَّهِ حَقَّ الْحَيَاءِ قَالَ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا نَسْتَحْيِي وَالْحَمْدُ لِلَّهِ قَالَ لَيْسَ ذَاكَ وَلَكِنَّ الِاسْتِحْيَاءَ مِنْ اللَّهِ حَقَّ الْحَيَاءِ أَنْ تَحْفَظَ الرَّأْسَ وَمَا وَعَى وَالْبَطْنَ وَمَا حَوَى وَلْتَذْكُرْ الْمَوْتَ وَالْبِلَى وَمَنْ أَرَادَ الْآخِرَةَ تَرَكَ زِينَةَ الدُّنْيَا فَمَنْ فَعَلَ ذَلِكَ فَقَدْ اسْتَحْيَا مِنْ اللَّهِ حَقَّ الْحَيَاءِ

. Yahya bin Musa menceritakan kepada kami, Muhammad bin Ubaid menceritakan kepada kami, dari Aban bin Ishaq, dari Ash-Shabbah bin Muhammad, dari Murrah Al Hamdani, dari Abdullah bin Mas'ud, ia berkata: Rasulullah bersabda, "Malulah kepada Allah dengan sebenar-benarnya", ia berkata, "Kami berkata, 'Wahai Rasulullah, kami benar-benar malu. Segala pujian hanya untuk Allah?'." Beliau menjawab, "Bukan seperti itu, akan tetapi malu kepada Allah yang benar itu adalah dengan memelihara kepala dan apa yang ada padanya, memelihara perut dan apa yang berhubungan dengannya, dan mengingat mati dan kehancurannya. Siapa saja yang menghendaki akhirat maka hendaklah ia meninggalkan perhiasan dunia. Siapa saja yang telah melakukan itu semua, maka ia sungguh telah malu kepada Allah dengan sebenar-benarnya ". Hasan: Ar-Raudh An-Nadhir (601) Al Misykah (1608-Tahqiq kedua).

Abu Isa berkata, "Hadits ini gharib. Kami mengetahuinya dari jalur periwayatan ini, dari hadits Aban bin Ishaq, dari Ash-Shabbah bin Muhammad".

حَدَّثَنَا عَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ عَنْ مَعْمَرٍ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي ثَوْرٍ قَال سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ يَقُولُ أَخْبَرَنِي عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ قَالَ دَخَلْتُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِذَا هُوَ مُتَّكِئٌ عَلَى رَمْلِ حَصِيرٍ فَرَأَيْتُ أَثَرَهُ فِي جَنْبِهِ

. Abd bin Humaid menceritakan kepada kami, Abdurrazzaq mengabarkan kepada kami, dari Ma'mar, dari Az-Zuhri, dari Ubaidillah bin Abdullah bin Abu Tsaur. dari Ibnu Abbas, dari Umar bin Khaththab, ia berkata, "Aku pernah masuk ke dalam rumah Rasulullah, beliau sedang bersandar (tidur) pada tikar. Aku melihat bekas anyaman tikar pada tubuh beliau". Shahih: Takhrij At-Targhib (4/114); Muttafaq alaih).

Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan shahih". Pada hadits ini terdapat sebuah kisah yang panjang.

حَدَّثَنَا سُوَيْدُ بْنُ نَصْرٍ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُبَارَكِ عَنْ مَعْمَرٍ وَيُونُسَ عَنْ الزُّهْرِيِّ أَنَّ عُرْوَةَ بْنَ الزُّبَيْرِ أَخْبَرَهُ أَنَّ الْمِسْوَرَ بْنَ مَخْرَمَةَ أَخْبَرَهُ أَنَّ عَمْرَو بْنَ عَوْفٍ وَهُوَ حَلِيفُ بَنِي عَامِرِ بْنِ لُؤَيٍّ وَكَانَ شَهِدَ بَدْرًا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَخْبَرَهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعَثَ أَبَا عُبَيْدَةَ بْنَ الْجَرَّاحِ فَقَدِمَ بِمَالٍ مِنْ الْبَحْرَيْنِ وَسَمِعَتْ الْأَنْصَارُ بِقُدُومِ أَبِي عُبَيْدَةَ فَوَافَوْا صَلَاةَ الْفَجْرِ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا صَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ انْصَرَفَ فَتَعَرَّضُوا لَهُ فَتَبَسَّمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ رَآهُمْ ثُمَّ قَالَ أَظُنُّكُمْ سَمِعْتُمْ أَنْ أَبَا عُبَيْدَةَ قَدِمَ بِشَيْءٍ قَالُوا أَجَلْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ فَأَبْشِرُوا وَأَمِّلُوا مَا يَسُرُّكُمْ فَوَاللَّهِ مَا الْفَقْرَ أَخْشَى عَلَيْكُمْ وَلَكِنِّي أَخْشَى أَنْ تُبْسَطَ الدُّنْيَا عَلَيْكُمْ كَمَا بُسِطَتْ عَلَى مَنْ قَبْلَكُمْ فَتَنَافَسُوهَا كَمَا تَنَافَسُوهَا فَتُهْلِكَكُمْ كَمَا أَهْلَكَتْهُمْ

. Suwaid bin Nashr menceritakan kepada kami, Abdullah bin Al-Mubarak mengabarkan kepada kami, dari Ma'mar, dari Yunus, dari Az-Zuhri, Urwah bin Az-Zubair mengabarkan kepadanya, Miswar bin Makhramah mengabarkan kepadanya, Amr bin Auf —sekutu Bani Amir bin Lu'ay, yang juga merupakan pejuang pada perang Badar bersama Rasulullah mengabarkan kepadanya—: Bahwa Rasulullah mengutus Abu Ubaidah bin Al Jarrah. ia datang dengan membawa harta dari Bahrain. Kaum Anshar mendengar kedatangan Abu Ubaidah. Mereka lantas melaksanakan shalat fajar bersama Rasulullah. Setelah shalat, Rasulullah pergi (pulang). Mereka pun lalu menghadap beliau. Ketika melihat mereka, Rasulullah tersenyum. Beliau lantas bersabda, "Aku kira kalian telah mendengar bahwa Abu Ubaidah datang dengan membawa sesuatu?" Mereka menjawab, "Benar, wahai Rasulullah". Beliau bersabda, "Bergembiralah dan berangan-anganlah dengan sesuatu yang dapat menggembirakan kalian. Demi Allah bukan kefakiran yang aku takutkan pada kalian. Akan tetapi, aku takul dunia ini dihamparkan kepada kalian sebagaimana dihamparkan kepada orang-orang sebelum kalian, sehingga kalian saling berlomba (mengejarnya) sebagaimana mereka (orang-orang sebelum kalian) berlomba-lomba, lalu, dunia itu mencelakakan (membinasakan) kalian sebagaimana mencelakakan mereka ". Shahih: Ibnu Majah (3997); Muttafaq alaih.

Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah shahih".

حَدَّثَنَا سُوَيْدٌ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ عَنْ يُونُسَ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ عُرْوَةَ وَابْنِ الْمُسَيَّبِ أَنَّ حَكِيمَ بْنَ حِزَامٍ قَالَ سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَعْطَانِي ثُمَّ سَأَلْتُهُ فَأَعْطَانِي ثُمَّ سَأَلْتُهُ فَأَعْطَانِي ثُمَّ قَالَ يَا حَكِيمُ إِنَّ هَذَا الْمَالَ خَضِرَةٌ حُلْوَةٌ فَمَنْ أَخَذَهُ بِسَخَاوَةِ نَفْسٍ بُورِكَ لَهُ فِيهِ وَمَنْ أَخَذَهُ بِإِشْرَافِ نَفْسٍ لَمْ يُبَارَكْ لَهُ فِيهِ وَكَانَ كَالَّذِي يَأْكُلُ وَلَا يَشْبَعُ وَالْيَدُ الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنْ الْيَدِ السُّفْلَى فَقَالَ حَكِيمٌ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَالَّذِي بَعَثَكَ بِالْحَقِّ لَا أَرْزَأُ أَحَدًا بَعْدَكَ شَيْئًا حَتَّى أُفَارِقَ الدُّنْيَا فَكَانَ أَبُو بَكْرٍ يَدْعُو حَكِيمًا إِلَى الْعَطَاءِ فَيَأْبَى أَنْ يَقْبَلَهُ ثُمَّ إِنَّ عُمَرَ دَعَاهُ لِيُعْطِيَهُ فَأَبَى أَنْ يَقْبَلَ مِنْهُ شَيْئًا فَقَالَ عُمَرُ إِنِّي أُشْهِدُكُمْ يَا مَعْشَرَ الْمُسْلِمِينَ عَلَى حَكِيمٍ أَنِّي أَعْرِضُ عَلَيْهِ حَقَّهُ مِنْ هَذَا الْفَيْءِ فَيَأْبَ أَنْ يَأْخُذَهُ فَلَمْ يَرْزَأْ حَكِيمٌ أَحَدًا مِنْ النَّاسِ شَيْئًا بَعْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى تُوُفِّيَ

. Suwaid menceritakan kepada kami, Abdullah mengabarkan kepada kami dari Yunus, dari Az-Zuhri, dari Urwah dan Ibnu Al Musayyab, bahwasanya Hakim bin Hizam mengatakan, "Aku meminta kepada Rasulullah SAW, dan beliau pun memberiku. Kemudian aku kembali meminta kepadanya, maka beliau pun memberiku. Lalu, aku kembali memintanya, dan beliau pun memberiku." Beliau lantas bersabda, "Wahai Hakim, sesungguhnya harta ini hijau (menarik) dan manis. Siapa saja yang meraihnya dengan jiwa yang lapang, maka harta itu akan diberkahi baginya. Siapa saja yang meraihnya dengan jiwa yang serakah, maka harta itu tidak akan diberkahi untuknya. Orang seperti ini adalah seperti orang yang makan namun tidak pernah merasa kenyang. Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah. " Hakim berkata. aku berkata. "Wahai Rasulullah, demi Dzat yang telah mengutusmu dengan kebenaran, aku tidak akan memohon sesuatu kepada siapa pun sepeninggalmu hingga aku meninggal dunia." Abu Bakar lalu memanggil Hakim untuk mengambil haknya (berupa pemberian dari harta fa'i). Lmar juga memanggilnya untuk memberikan haknya. Namun ia tidak mau menerima sesuatu pun dari pemberian itu. Umar lantas berkata. *"Aku menjadi saksi bagi kalian wahai sekalian kaum muslimin terhadap diri Hakim. Aku telah menawarkan haknya dari harta fai' ini, dan dia tidak mau menerimanya. Hakim tidak lagi pernah meminta-minta (bersandar) ada siapa pun setelah Rasulullah wafat hingga dirinya (Hakim) meninggal dunia". Shahih: Muttafaq alaih.

Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah shahih".

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا أَبُو صَفْوَانَ عَنْ يُونُسَ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ حُمَيْدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ قَالَ ابْتُلِينَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالضَّرَّاءِ فَصَبَرْنَا ثُمَّ ابْتُلِينَا بِالسَّرَّاءِ بَعْدَهُ فَلَمْ نَصْبِرْ

. Qutaibah menceritakan kepada kami, Abu Shafwan menceritakan kepada kami, dari Yunus, dari Az-Zuhri, dari Humaid bin Abdurrahman, dari Abdurrahman bin Auf, dia berkata, "Bersama Rasulullah SAW kami pernah diuji dengan kesulitan (kesempitan), namun kami tetap bersabar. Kemudian, kami diuji dengan kelapangan sepeninggl beliau, namun kami tidak dapat bersabar". Hadits ini sanad-nya shahih.

Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan."

حَدَّثَنَا هَنَّادٌ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ الرَّبِيعِ بْنِ صَبِيحٍ عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبَانَ وَهُوَ الرَّقَاشِيُّ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ كَانَتْ الْآخِرَةُ هَمَّهُ جَعَلَ اللَّهُ غِنَاهُ فِي قَلْبِهِ وَجَمَعَ لَهُ شَمْلَهُ وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِيَ رَاغِمَةٌ وَمَنْ كَانَتْ الدُّنْيَا هَمَّهُ جَعَلَ اللَّهُ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ وَفَرَّقَ عَلَيْهِ شَمْلَهُ وَلَمْ يَأْتِهِ مِنْ الدُّنْيَا إِلَّا مَا قُدِّرَ لَهُ

. Hannad menceritakan kepada kami. Waki' menceritakan kepada kami, dari Ar-Rabi' bin Shabih, dari Yazid bin Aban —Ar-Raqasyi—, dari Anas bin Malik, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda. "Barangsiapa yang akhirat menjadi tujuannya, maka Allah akan menjadikan kekayaannya ada dalam hatinya. Allah akan mengumpulkan segala urusannya, dan dunia pun datang kepadanya dalam keadaan tunduk. Barangsiapa yang dunia menjadi tujuan (hidupnya), maka Allah akan menjadikan kefakiran itu dekat dengan kedua matanya dan memisahkan segala urusan-urusannya. Dunia pun tidak akan mendatanginya kecuali apa yang telah ditetapkan baginya saja ". Shahih: Ash-Shahihah (949-950).

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ خَشْرَمٍ أَخْبَرَنَا عِيسَى بْنُ يُونُسَ عَنْ عِمْرَانَ بْنِ زَائِدَةَ بْنِ نَشِيطٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي خَالِدٍ الْوَالِبِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يَقُولُ يَا ابْنَ آدَمَ تَفَرَّغْ لِعِبَادَتِي أَمْلَأْ صَدْرَكَ غِنًى وَأَسُدَّ فَقْرَكَ وَإِلَّا تَفْعَلْ مَلَأْتُ يَدَيْكَ شُغْلًا وَلَمْ أَسُدَّ فَقْرَكَ

. Ali bin Khasyram menceritakan kepada kami, Isa bin Yunus mengabarkan kepada kami, dari Imran bin Zaidah bin Nasyith, dari bapaknya, dari Abu Khalid Al Walibi, dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Allah berfirman, 'Wahai manusia, luangkanlah waktu untuk beribadah kepada-Ku, niscaya Aku akan mengisi hatimu (dadamu) dengan kekayaan dan aku akan tutupi kefakiranmu. Jika kamu tidak beribadah, maka aku akan memenuhi kedua tanganmu dengan kesibukan dan tidak aku tutupi kefakiranmu'. " Shahih: Ibnu Majah (4107).

Abu Isa berkata, "Hadits ini hasan gharib. Nama asli Abu Khalid Al Walibi adalah Hurmuz".

حَدَّثَنَا هَنَّادٌ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ تُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعِنْدَنَا شَطْرٌ مِنْ شَعِيرٍ فَأَكَلْنَا مِنْهُ مَا شَاءَ اللَّهُ ثُمَّ قُلْتُ لِلْجَارِيَةِ كِيلِيهِ فَكَالَتْهُ فَلَمْ يَلْبَثْ أَنْ فَنِيَ قَالَتْ فَلَوْ كُنَّا تَرَكْنَاهُ لَأَكَلْنَا مِنْهُ أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ

. Hannad menceritakan kepada kami, Abu Muawiyah menceritakan kepada kami, dari Hisyam bin Urwah, dari bapaknya, dari Aisyah, ia berkata, "Rasulullah SAW wafat, dan kami memiliki sedikit gandum. Kami pun memakan sebagiannya sesuai dengan kehendak Allah. Aku lalu berkata kepada budak perempuan, "Takarlah!" Dia pun menakarnya. Tidak lama kemudian gandum itu habis." Aisyah berkata, "Seandainya kami membiarkannya maka kami akan makan lebih banyak dari ini". Shahih: Al Bukhari (6451) Muslim (8/218) secara ringkas.

Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah shahih."

حَدَّثَنَا هَنَّادٌ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ دَاوُدَ بْنِ أَبِي هِنْدٍ عَنْ عَزْرَةَ عَنْ حُمَيْدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْحِمْيَرِيِّ عَنْ سَعْدِ بْنِ هِشَامٍ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ لَنَا قِرَامُ سِتْرٍ فِيهِ تَمَاثِيلُ عَلَى بَابِي فَرَآهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ انْزَعِيهِ فَإِنَّهُ يُذَكِّرُنِي الدُّنْيَا قَالَتْ وَكَانَ لَنَا سَمَلُ قَطِيفَةٍ تَقُولُ عَلَمُهَا مِنْ حَرِيرٍ كُنَّا نَلْبَسُهَا

. Hannad menceritakan kepada kami. Abu Muawiyah menceritakan kepada kami, dari Daud bin Abu Hind, dari Azrah, dari Humaid bin Abdurrahman Al Himyari, dari Sa'ad bin Hisyam, dari Aisyah, dia berkata, "Kami memiliki satir halus yang terbuat dari kain sutera berwarna yang terdapat gambar-gambar. Satir itu terletak pada pintu rumahku. Rasulullah lalu melihatnya. Beliau bersabda, "Lepaskanlah satir itu, sesungguhnya hal itu dapat mengingatkanku pada kehidupan dunia". Aisyah berkata, "Kami memiliki pakaian yang usang —bagian sisinya terbuat dari sutera— yang dahulu pernah kami pakai". Shahih: Ghayah Al Maram (136), Muslim

Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan shahih gharib dari jalur periwayatan ini".

حَدَّثَنَا هَنَّادٌ حَدَّثَنَا عَبْدَةُ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَتْ وِسَادَةُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الَّتِي يَضْطَجِعُ عَلَيْهَا مِنْ أَدَمٍ حَشْوُهَا لِيفٌ

. Hannad menceritakan kepada kami. Abdah menceritakan kepada kami, dari Hisyam bin Urwah, dari ayahnya, dari Aisyah, dia berkata. "Bantal yang digunakan Rasulullah untuk tidur terbuat dari kain yang kasar. Isinya adalah sabut kurma". Shahih: Mukhtashar Asy-Syamail (282); Muttafaq alaih.

Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah shahih."

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ عَنْ أَبِي مَيْسَرَةَ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّهُمْ ذَبَحُوا شَاةً فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا بَقِيَ مِنْهَا قَالَتْ مَا بَقِيَ مِنْهَا إِلَّا كَتِفُهَا قَالَ بَقِيَ كُلُّهَا غَيْرَ كَتِفِهَا

. Muhammad bin Basysyar menceritakan kepada kami, Yahya bin Sa'id menceritakan kepada kami, dari Sufyan, dari Abu Ishaq, dari ayah Maisarah, dari Aisyah, Para sahabat menyembelih kambing. Rasulullah kemudian bertanya, "Apa yang tersisa dari kambing itu?" Aisyah menjawab, "Tidak ada yang tersisa darinya selain bagian bahunya". Beliau berkata, "Yang tersisa adalah semua bagian tubuhnya selain bagian bahunya ". Shahih: Ash-Shahihah (2544).

Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah shahih". Abu Maisarah adalah Al Hamdani. Nama aslinya adalah Amr bin Syurahbil.

حَدَّثَنَا هَارُونُ بْنُ إِسْحَقَ الْهَمْدَانِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدَةُ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ إِنْ كُنَّا يَئُولُ مُحَمَّدٍ نَمْكُثُ شَهْرًا مَا نَسْتَوْقِدُ بِنَارٍ إِنْ هُوَ إِلَّا الْمَاءُ وَالتَّمْرُ

. Harun bin Ishaq Al Hamdani menceritakan kepada kami, Abdah menceritakan kepada kami, dari Hisyam bin Urwah, dari bapaknya, dari Aisyah, ia berkata, "Sungguh kami —keluarga Muhammad— pernah berdiam diri (tidak memasak) selama sebulan. Kami tidak menvalakan tungku api. Tidak ada makanan selain air dan kurma". Shahih: Mukhtashar Asy-Syamail (111); Muttafaq alaih.

Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan shahih".

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ حَدَّثَنَا رَوْحُ بْنُ أَسْلَمَ أَبُو حَاتِمٍ الْبَصْرِيُّ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ حَدَّثَنَا ثَابِتٌ عَنْ أَنَسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَقَدْ أُخِفْتُ فِي اللَّهِ وَمَا يُخَافُ أَحَدٌ وَلَقَدْ أُوذِيتُ فِي اللَّهِ وَمَا يُؤْذَى أَحَدٌ وَلَقَدْ أَتَتْ عَلَيَّ ثَلَاثُونَ مِنْ بَيْنِ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ وَمَا لِي وَلِبِلَالٍ طَعَامٌ يَأْكُلُهُ ذُو كَبِدٍ إِلَّا شَيْءٌ يُوَارِيهِ إِبْطُ بِلَالٍ

. Abdullah bin Abdurrahman menceritakan kepada kami, Rauh bin Aslam Abu Hatim Al Bashri menceritakan kepada kami, Hammad bin Salamah menceritakan kepada kami, Tsabit menceritakan kepada kami, dari Anas, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda, "Aku pernah diancam hetika menyampaikan dakwah Allah yang tidak seorang pun pernah diancam seperti itu. Aku pernah disiksa di jalan Allah yang tidak pernah seorang pun mendapatkan siksaan seperti itu. Selama tiga puluh hari tiga puluh malam aku dan Bilal tidak memiliki makanan yang dapat dimakan oleh manusia. kecuali sedikit makanan yangdisimpan (ditutupi) ketiak Bilal". Shahih: Ibnu Majah (151).

Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan shahih". Makna hadits ini adalah: ketika Rasulullah meninggalkan kota Makkah bersama Bilal, Bilal membawa makanan yang dia letakkan di bawah ketiaknya.

حَدَّثَنَا هَنَّادٌ حَدَّثَنَا عَبْدَةُ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ وَهْبِ بْنِ كَيْسَانَ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ بَعَثَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَحْنُ ثَلَاثُ مِائَةٍ نَحْمِلُ زَادَنَا عَلَى رِقَابِنَا فَفَنِيَ زَادُنَا حَتَّى إِنْ كَانَ يَكُونُ لِلرَّجُلِ مِنَّا كُلَّ يَوْمٍ تَمْرَةٌ فَقِيلَ لَهُ يَا أَبَا عَبْدِ اللَّهِ وَأَيْنَ كَانَتْ تَقَعُ التَّمْرَةُ مِنْ الرَّجُلِ فَقَالَ لَقَدْ وَجَدْنَا فَقْدَهَا حِينَ فَقَدْنَاهَا وَأَتَيْنَا الْبَحْرَ فَإِذَا نَحْنُ بِحُوتٍ قَدْ قَذَفَهُ الْبَحْرُ فَأَكَلْنَا مِنْهُ ثَمَانِيَةَ عَشَرَ يَوْمًا مَا أَحْبَبْنَا

. Hannad menceritakan kepada kami, Abdah menceritakan kepada kami, dari Hisyam bin Urwah, dari Wahab bin Kaisan, dari Jabir bin Abdullah, ia berkata, "Rasulullah pernah mengutus kami. Jumlah kami ketika itu tiga ratus orang. Kami membawa bekal yang kami letakkan (ikat) di atas pundak kami. Lalu bekal kami habis, hingga masing-masing orang hanya mendapatkan satu kurma setiap hari." Ada yang berkata kepada Jabir, "Wahai Abu Abdullah, di manakah satu kurma milik seseorang?" Dia menjawab, "Kami menemukan apa yang telah hilang pada saat kurma itu hilang". Lalu kami sampai di laut. Kami mendapatkan ikan paus yang dihempaskan laut. Kami pun lalu memakannya selama delapan belas hari, meski kami tidak suka". Shahih: Ibnu Majah (4159); Muttafaq alaih.

Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan shahih". Hadits ini diriwayatkan lebih dari satu jalur periwayatan, dari Jabir bin Abdullah. Malik bin Anas meriwayatkan dari Wahab bin Kaisan dengan hadits yang lebih sempurna dan lebih panjang.

حَدَّثَنَا هَنَّادٌ حَدَّثَنَا يُونُسُ بْنُ بُكَيْرٍ حَدَّثَنِي عُمَرُ بْنُ ذَرٍّ حَدَّثَنَا مُجَاهِدٌ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ كَانَ أَهْلُ الصُّفَّةِ أَضْيَافُ أَهْلِ الْإِسْلَامِ لَا يَأْوُونَ عَلَى أَهْلٍ وَلَا مَالٍ وَاللَّهِ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ إِنْ كُنْتُ لَأَعْتَمِدُ بِكَبِدِي عَلَى الْأَرْضِ مِنْ الْجُوعِ وَأَشُدُّ الْحَجَرَ عَلَى بَطْنِي مِنْ الْجُوعِ وَلَقَدْ قَعَدْتُ يَوْمًا عَلَى طَرِيقِهِمْ الَّذِي يَخْرُجُونَ فِيهِ فَمَرَّ بِي أَبُو بَكْرٍ فَسَأَلْتُهُ عَنْ آيَةٍ مِنْ كِتَابِ اللَّهِ مَا أَسْأَلُهُ إِلَّا لِيُشْبِعَنِي فَمَرَّ وَلَمْ يَفْعَلْ ثُمَّ مَرَّ بِي عُمَرُ فَسَأَلْتُهُ عَنْ آيَةٍ مِنْ كِتَابِ اللَّهِ مَا أَسْأَلُهُ إِلَّا لِيُشْبِعَنِي فَمَرَّ وَلَمْ يَفْعَلْ ثُمَّ مَرَّ أَبُو الْقَاسِمِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَتَبَسَّمَ حِينَ رَآنِي وَقَالَ أَبَا هُرَيْرَةَ قُلْتُ لَبَّيْكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الْحَقْ وَمَضَى فَاتَّبَعْتُهُ وَدَخَلَ مَنْزِلَهُ فَاسْتَأْذَنْتُ فَأَذِنَ لِي فَوَجَدَ قَدَحًا مِنْ لَبَنٍ فَقَالَ مِنْ أَيْنَ هَذَا اللَّبَنُ لَكُمْ قِيلَ أَهْدَاهُ لَنَا فُلَانٌ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَبَا هُرَيْرَةَ قُلْتُ لَبَّيْكَ فَقَالَ الْحَقْ إِلَى أَهْلِ الصُّفَّةِ فَادْعُهُمْ وَهُمْ أَضْيَافُ الْإِسْلَامِ لَا يَأْوُونَ عَلَى أَهْلٍ وَلَا مَالٍ إِذَا أَتَتْهُ صَدَقَةٌ بَعَثَ بِهَا إِلَيْهِمْ وَلَمْ يَتَنَاوَلْ مِنْهَا شَيْئًا وَإِذَا أَتَتْهُ هَدِيَّةٌ أَرْسَلَ إِلَيْهِمْ فَأَصَابَ مِنْهَا وَأَشْرَكَهُمْ فِيهَا فَسَاءَنِي ذَلِكَ وَقُلْتُ مَا هَذَا الْقَدَحُ بَيْنَ أَهْلِ الصُّفَّةِ وَأَنَا رَسُولُهُ إِلَيْهِمْ فَسَيَأْمُرُنِي أَنْ أُدِيرَهُ عَلَيْهِمْ فَمَا عَسَى أَنْ يُصِيبَنِي مِنْهُ وَقَدْ كُنْتُ أَرْجُو أَنْ أُصِيبَ مِنْهُ مَا يُغْنِينِي وَلَمْ يَكُنْ بُدٌّ مِنْ طَاعَةِ اللَّهِ وَطَاعَةِ رَسُولِهِ فَأَتَيْتُهُمْ فَدَعَوْتُهُمْ فَلَمَّا دَخَلُوا عَلَيْهِ فَأَخَذُوا مَجَالِسَهُمْ فَقَالَ أَبَا هُرَيْرَةَ خُذْ الْقَدَحَ وَأَعْطِهِمْ فَأَخَذْتُ الْقَدَحَ فَجَعَلْتُ أُنَاوِلُهُ الرَّجُلَ فَيَشْرَبُ حَتَّى يَرْوَى ثُمَّ يَرُدُّهُ فَأُنَاوِلُهُ الْآخَرَ حَتَّى انْتَهَيْتُ بِهِ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَدْ رَوَى الْقَوْمُ كُلُّهُمْ فَأَخَذَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْقَدَحَ فَوَضَعَهُ عَلَى يَدَيْهِ ثُمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ فَتَبَسَّمَ فَقَالَ أَبَا هُرَيْرَةَ اشْرَبْ فَشَرِبْتُ ثُمَّ قَالَ اشْرَبْ فَلَمْ أَزَلْ أَشْرَبُ وَيَقُولُ اشْرَبْ حَتَّى قُلْتُ وَالَّذِي بَعَثَكَ بِالْحَقِّ مَا أَجِدُ لَهُ مَسْلَكًا فَأَخَذَ الْقَدَحَ فَحَمِدَ اللَّهَ وَسَمَّى ثُمَّ شَرِبَ

. Hannad menceritakan kepada kami, Yunus bin Bukair menceritakan kepada kami, Umar bin Dzarr menceritakan kepadaku, Mujahid menceritakan kepada kami, dari Abu Hurairah, ia berkata, "Ahli Shuffah adalah tamu orang Islam. Mereka hidup tanpa keluarga dan tanpa harta. Demi Allah yang tiada Tuhan selain Dia, sungguh aku bersandar pada limpaku (lambungku) yang menempel di atas tanah karena rasa lapar dan meletakkan batu di atas perutku sekuat-kuatnya karena rasa lapar. Sungguh aku pernah duduk sehari di jalanan tempat mereka keluar. Lalu Abu Bakar melewatiku, aku bertanya kepadanya tentang sebuah ayat pada Kitab Allah. Aku tidak bertanya melainkan hanya bermaksud agar aku diberikan makanan (supaya kenyang). Dia lewat begitu saja tanpa memberikan makanan. Kemudian Umar melewatiku. Aku lalu bertanya kepadanya tentang satu ayat dari Kitab Allah. Aku tidak bertanya melainkan bermaksud agar dia memberikan aku makanan yang mengenyangkan. Namun, Umar berlalu begitu saja tanpa memberikan makanan. Kemudian lewat Abul Qasim, Rasulullah. Beliau tersenyum tatkala melihat diriku. Beliau berkata, "Wahai Abu Hurairah." Aku menjawab, "Ya, wahai Rasulullah." Beliau berkata, "Ikutlah dengankul" Beliau pergi, dan aku pun mengikutinya. Beliau masuk ke dalam rumahnya. Aku pun meminta izin kepadanya (untuk masuk). Beliau memberikan izin kepadaku untuk bisa masuk. Beliau menemukan sebuah mangkuk berisi susu. Beliau bersabda, "Dari mana susu ini untuk kamul' Ada yang menjawab. "Si Fulan menghadiahkannya kepada kami." Rasulullah berkata, "Abu Hurairah ". Aku menjawab, "Ya. aku memenuhi seruanmu". Beliau bersabda. "Temuilah ahli Shuffah. dan undanglah mereka". Mereka adalah tamu orang Islam. Mereka tidak memiliki keluarga dan juga harta. Jika datang sedekah kepada beliau, maka beliau segera mengirimkannya kepada mereka. Beliau sendiri tidak memakannya sedikit pun. Jika datang sebuah hadiah kepada beliau. maka beliau pun segera mengirimkannya kepada mereka. Rasulullah merasakannya sedikit dan mengajak mereka untuk turut merasakannya. Hal itu membuat diriku memiliki perasaan buruk. Aku berkata, "Mengapa mangkuk susu ini diberikan kepada ahli Shuffah. Sedangkan diriku hanyalah bertugas mengirimkannya kepada mereka. Beliau pasti akan memerintahkanku untuk mengaturnya di antara mereka. Tidakkah aku boleh mencicipinya sebagian darinya?" Aku berharap dapat mencicipi sebagiannya hingga mencukupi rasa laparku. Namun, sikap seperti itu bukanlah bentuk ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Aku pun lalu mendatangi dan mengundang mereka. Ketika mereka masuk ke dalam rumah Rasulullah, mereka menempati tempat (posisi) masing-masing. Beliau lalu berkata, "Wahai Abu Hurairah, ambillah mangkuk itu dan berikanlah kepada mereka". Aku pun lalu mengambil mangkuk itu. Aku tuangkan mangkuk itu kepada seorang pria. Dia meminumnya hingga terasa kenyang. Lalu, dia mengembalikan mangkuk itu. Kemudian, aku tuangkan air itu kepada yang lainnya hingga berakhir pada Rasulullah. Seluruh kaum itu kenyang dengan air itu. Rasulullah lalu mengambil mangkuk itu dan meletakkannya di atas kedua tanganku. Beliau menengadahkan kepalanya sambil tersenyum. Beliau berkata, "Wahai Abu Hurairah, minumlah!" Aku pun meminumnya. Beliau kembali berkata, "Minumlah!" Aku terus meminumnya. Beliau berkata lagi, "Minumlah!" Hingga akhirnya aku berkata, "Demi Dzat yang telah mengutusmu dengan kebenaran, aku sudah tidak lagi menemukan tempat untuk menampungnya". Beliau lalu mengambil mangkuk itu, lalu memuji Allah, menyebut asma-Nya, baru kemudian meminumnya. Shahih: Al Bukhari (6452).

Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan shahih".

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ حُمَيْدٍ الرَّازِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْقُرَشِيُّ حَدَّثَنَا يَحْيَى الْبَكَّاءُ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ تَجَشَّأَ رَجُلٌ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ كُفَّ عَنَّا جُشَاءَكَ فَإِنَّ أَكْثَرَهُمْ شِبَعًا فِي الدُّنْيَا أَطْوَلُهُمْ جُوعًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ

. Muhammad bin Humaid Ar-Razi menceritakan kepada kami, Abdul Aziz bin Abdullah Al Qurasyi menceritakan kepada kami, Yahya Al Buka' menceritakan kepada kami, dari Ibnu Umar, ia berkata, "Ada seseorang yang beserdawa (mengeluarkan suara saat perut dalam keadaan kenyang) di dekat Rasulullah." Beliau bersabda, "Tahanlah serdawamu dari kami, sesungguhnya mereka yang banyak kenyang di dunia akan menjadi paling lama lapar di hari Kiamat kelak". Hasan: Ibnu Majah (3350-3351).

Abu Isa berkata, "Hadits ini hasan gharib, dari jalur periwayatan seperti ini". Pada bab ini terdapat riwayat lain dari Abu Juhaifah.

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَبِي بُرْدَةَ بْنِ أَبِي مُوسَى عَنْ أَبِيهِ قَالَ يَا بُنَيَّ لَوْ رَأَيْتَنَا وَنَحْنُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَصَابَتْنَا السَّمَاءُ لَحَسِبْتَ أَنَّ رِيحَنَا رِيحُ الضَّأْنِ

. Qutaibah menceritakan kepada kami, Abu Awanah menceritakan kepada kami, dari Qatadah, dari Abu Burdah bin Abi Musa, dari bapaknya, ia berkata: Shahih: Ibnu Majah (3562).

Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah shahih'

حَدَّثَنَا عَبَّاسُ بْنُ مُحَمَّدٍ الدُّورِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يَزِيدَ الْمُقْرِئُ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي أَيُّوبَ عَنْ أَبِي مَرْحُومٍ عَبْدِ الرَّحِيمِ بْنِ مَيْمُونٍ عَنْ سَهْلِ بْنِ مُعَاذِ بْنِ أَنَسٍ الْجُهَنِيِّ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ تَرَكَ اللِّبَاسَ تَوَاضُعًا لِلَّهِ وَهُوَ يَقْدِرُ عَلَيْهِ دَعَاهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى رُءُوسِ الْخَلَائِقِ حَتَّى يُخَيِّرَهُ مِنْ أَيِّ حُلَلِ الْإِيمَانِ شَاءَ يَلْبَسُهَا

. Abbas bin Muhammad Ad-Duri menceritakan kepada kami, Abdullah bin Yazid Al Muqri menceritakan kepada kami, Sa'id bin Abi Ayyub menceritakan kepada kami, dari Abu Marhum Abdurrahim bin Maimun, dari Sahai bin Mu'adz bin Anas Ai Juhani, dari ayahnya. Rasulullah bersabda, "Barangsiapa yang tidak mengenakan pakaian (bagus) karena tawadhu kepada Allah, padahal ia mampu, maka pada hari kiamat Allah akan memanggilnya diantara makhluk-makhluk yang lain, hingga disuruh memilih pakaian ahli iman mana saja yang ingin ia kenakannya". Hadits ini hasan: Ash-Shahihah (717).

Hadits ini adalah hasan. Makna dari ucapan 'pakaian keimanan' adalah anugerah bagi ahlul iman (orang yang beriman) berupa pakaian surga.

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ أَخْبَرَنَا شَرِيكٌ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ عَنْ حَارِثَةَ بْنِ مُضَرِّبٍ قَالَ أَتَيْنَا خَبَّابًا نَعُودُهُ وَقَدْ اكْتَوَى سَبْعَ كَيَّاتٍ فَقَالَ لَقَدْ تَطَاوَلَ مَرَضِي وَلَوْلَا أَنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا تَمَنَّوْا الْمَوْتَ لَتَمَنَّيْتُ وَقَالَ يُؤْجَرُ الرَّجُلُ فِي نَفَقَتِهِ كُلِّهَا إِلَّا التُّرَابَ أَوْ قَالَ فِي الْبِنَاءِ

. Ali bin Hujr menceritakan kepada kami, Syarik mengabarkan kepada kami, dari Abu Ishaq, dari Haritsah bin Mudharrib, ia berkata. "Kami pernah mendatangi Khabbab untuk menjenguknya. Kulitnya telah dibakar dengan besi panas sebanyak tujuh kali" la berkata, "Sakitku ini telah lama. Seandainya aku tidak pernah mendengar Rasulullah bersabda, "Janganlah kalian mengharapkan kematian, ' maka niscaya aku pasti mengharapkan kematian itu (menjemputku). Rasulullah juga bersabda, "Seseorang itu diberikan pahala atas seluruh harta yang diinfakkannya, kecuali (infak) debu. " Atau, beliau bersabda, "Atau infak dalam hal bangunan (yang tidak untuk mendekatkan diri kepada Allah) ". Shahih: Muttafaq alaih, telah disebutkan (957).

Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan shahih".

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ الثَّقَفِيُّ وَمُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ وَابْنُ أَبِي عَدِيٍّ وَيَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ عَوْفِ بْنِ أَبِي جَمِيلَةَ الْأَعْرَابِيِّ عَنْ زُرَارَةَ بْنِ أَوْفَى عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَلَامٍ قَالَ لَمَّا قَدِمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ انْجَفَلَ النَّاسُ إِلَيْهِ وَقِيلَ قَدِمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدِمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدِمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجِئْتُ فِي النَّاسِ لِأَنْظُرَ إِلَيْهِ فَلَمَّا اسْتَثْبَتُّ وَجْهَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَرَفْتُ أَنَّ وَجْهَهُ لَيْسَ بِوَجْهِ كَذَّابٍ وَكَانَ أَوَّلُ شَيْءٍ تَكَلَّمَ بِهِ أَنْ قَالَ أَيُّهَا النَّاسُ أَفْشُوا السَّلَامَ وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ وَصَلُّوا وَالنَّاسُ نِيَامٌ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ بِسَلَامٍ

. Muhammad bin Basysyar menceritakan kepada kami, Abdul Wahhab Ats-Tsaqafi menceritakan kepada kami, Muhammad Ja'far, Ibnu Abi Adi, Yahya bin Sa'id, dari Auf bin Abu Jamilah Al A'rabi, dari Zurarah bin Aufa, dari Abdullah bin Salam, ia berkata, "Ketika Rasulullah datang ke kota Madinah, orang-orang berlari menghampiri beliau. Ada yang berteriak-teriak, "Rasulullah datang, Rasulullah datang, Rasulullah datang." Aku pun turut mendekat di tengah orang banyak untuk melihat beliau. Ketika aku melihat dengan jelas wajah Rasulullah, aku melihat wajah beliau bukanlah wajah seorang pendusta. Ucapan pertama yang dikatakan oleh beliau adalah, "Wahai sekalian manusia, tebarkanlah salam, berikanlah makanan, dan shalatlah ketika orang-orang sedang tidur, niscaya kalian akan masuk surga dengan selamat". Shahih: Ibnu Majah (1334 dan 3251).

Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah shahih".

حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ مُوسَى الْأَنْصَارِيُّ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مَعْنٍ الْمَدَنِيُّ الْغِفَارِيُّ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الطَّاعِمُ الشَّاكِرُ بِمَنْزِلَةِ الصَّائِمِ الصَّابِرِ

. Ishaq bin Musa Al Anshari menceritakan kepada kami, Muhammad bin Ma'n Al Madani Al Ghifari menceritakan kepada kami, bapakku menceritakan kepadaku, dari Sa'id Al Maqburi. dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW, beliau bersabda. "Orang yang makan kemudian tetap bersyukur kedudukannya sama dengan orang yang berpuasa namun tetap bersabar". Shahih: Ibnu Majah (1764 dan 1765].

Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan gharib".

حَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ الْحَسَنِ الْمَرْوَزِيُّ بِمَكَّةَ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عَدِيٍّ حَدَّثَنَا حُمَيْدٌ عَنْ أَنَسٍ قَالَ لَمَّا قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ أَتَاهُ الْمُهَاجِرُونَ فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا رَأَيْنَا قَوْمًا أَبْذَلَ مِنْ كَثِيرٍ وَلَا أَحْسَنَ مُوَاسَاةً مِنْ قَلِيلٍ مِنْ قَوْمٍ نَزَلْنَا بَيْنَ أَظْهُرِهِمْ لَقَدْ كَفَوْنَا الْمُؤْنَةَ وَأَشْرَكُونَا فِي الْمَهْنَإِ حَتَّى لَقَدْ خِفْنَا أَنْ يَذْهَبُوا بِالْأَجْرِ كُلِّهِ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا مَا دَعَوْتُمْ اللَّهَ لَهُمْ وَأَثْنَيْتُمْ عَلَيْهِمْ

. Husain bin Hasan Al Marwazi —di kota Makkah— menceritakan kepada kami, Ibnu Abi Adi menceritakan kepada kami, Humaid menceritakan kepada kami, dari Anas, ia berkata, "Ketika Rasulullah datang ke kota Madinah, kaum Muhajirin mendatangi beliau. Mereka berkata, 'Wahai Rasulullah, kami tidak pernah melihat suatu kaum yang besar pengorbanannya dalam keadaan banyak memiliki harta, dan kaum yang lebih baik dalam memberikan pertolongannya meski dalam keadaan sedikit (sederhana), daripada kaum yang kami sedang bersama mereka ini (Anshar). Mereka telah mencukupi kebutuhan makan kami. Mereka bersekutu dengan kami dalam hasil kurma dan buah-buahan lainnya, hingga kami khawatir mereka pergi dengan membawa semua pahala (kami)." Rasulullah bersabda, "Tidak, selama kalian mendoakan mereka kepada Allah dan berterima kasih kepada mereka ". Shahih: Al Misykah (3206) At-Ta'liq Ar-Raghib (2/56).

Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan shahih gharib, dari jalur periwayatan ini".

حَدَّثَنَا هَنَّادٌ حَدَّثَنَا عَبْدَةُ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ مُوسَى بْنِ عُقْبَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو الْأَوْدِيِّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِمَنْ يَحْرُمُ عَلَى النَّارِ أَوْ بِمَنْ تَحْرُمُ عَلَيْهِ النَّارُ عَلَى كُلِّ قَرِيبٍ هَيِّنٍ سَهْلٍ

. Hannad menceritakan kepada kami, Abdah menceritakan kepada kami, dari Hisyam bin Urwah, dari Musa bin Uqbah, dari Abdullah bin Amr Al Audi, dari Abdullah bin Mas'ud, ia berkata, Rasuiullah bersabda. "Maukah kalian aku beritahukan orang yang haram masuk neraka. atau orang yang api neraka haram baginya? " Yaitu setiap orang yang dekat (kepada manusia), lemah lembut, dan mulia budi pekertinya". Shahih: Ash-Shahihah (935).

Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan gharib"'.

حَدَّثَنَا هَنَّادٌ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ الْحَكَمِ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ الْأَسْوَدِ بْنِ يَزِيدَ قَالَ قُلْتُ لِعَائِشَةَ أَيُّ شَيْءٍ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصْنَعُ إِذَا دَخَلَ بَيْتَهُ قَالَتْ كَانَ يَكُونَ فِي مَهْنَةِ أَهْلِهِ فَإِذَا حَضَرَتْ الصَّلَاةُ قَامَ فَصَلَّى

. Hannad menceritakan kepada kami, Waki' menceritakan kepada kami, dari Syu'bah, dari Al Hakam, dari Ibrahim, dari Al Aswad bin Yazid, ia berkata, "Saya pernah bertanya kepada Aisyah, "Apa yang dilakukan oleh Rasulullah jika beliau masuk ke dalam rumahnya?" Aisyah menjawab, "Beliau melakukan tugasnya di keluarga. Jika waktu shalat datang, maka beliau berdiri untuk melakukan shalat". Shahih: Mukhtashar Asy-Syamail (293).

Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hadits hasan shahih"'.

حَدَّثَنَا هَنَّادٌ حَدَّثَنَا أَبُو الْأَحْوَصِ عَنْ عَطَاءِ بْنِ السَّائِبِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ خَرَجَ رَجُلٌ مِمَّنْ كَانَ قَبْلَكُمْ فِي حُلَّةٍ لَهُ يَخْتَالُ فِيهَا فَأَمَرَ اللَّهُ الْأَرْضَ فَأَخَذَتْهُ فَهُوَ يَتَجَلْجَلُ فِيهَا أَوْ قَالَ يَتَلَجْلَجُ فِيهَا إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ

. Hannad menceritakan kepada kami, Abu Al Ahwash menceritakan kepada kami, dari Atha' bin As-Sa'ib, dari ayahnya, dari Abdullah bin Amr, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Seseorang sebelum kalian pergi dengan memakai pakaian yang bagus dengan rasa sombong. Allah lalu memerintahkan kepada bumi, maka bumi pun menelannya. Orang itu pun tenggelam di dalamnya —atau beliau berkata, "Ia pun tenggelam di dalamnya— hingga hari kiamat". Shahih: Ash-Shahih Al Jami' (3218), Muttafaq alaih, Abu Hurairah.

Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah shahih".

حَدَّثَنَا سُوَيْدُ بْنُ نَصْرٍ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُبَارَكِ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَجْلَانَ عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يُحْشَرُ الْمُتَكَبِّرُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَمْثَالَ الذَّرِّ فِي صُوَرِ الرِّجَالِ يَغْشَاهُمْ الذُّلُّ مِنْ كُلِّ مَكَانٍ فَيُسَاقُونَ إِلَى سِجْنٍ فِي جَهَنَّمَ يُسَمَّى بُولَسَ تَعْلُوهُمْ نَارُ الْأَنْيَارِ يُسْقَوْنَ مِنْ عُصَارَةِ أَهْلِ النَّارِ طِينَةَ الْخَبَالِ

. Suwaid bin Nashr menceritakan kepada kami, Abdullah bin Al Mubarak mengabarkan kepada kami, dari Muhammad bin Ajlan, dari Amr bin Syu'aib, dari ayahnya, dari kakeknya, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Orang-orang yang sombong pada hari kiamat nanti akan dibangkitkan seperti biji sawi yang menjelma dalam bentuk kaum pria. Mereka diliputi dengan segala kehinaan dari segala penjuru tempat. Mereka digiring ke tempat tahanan di neraka jahanam yang bernama Bulas yang berada di neraka teratas. Mereka dikelilingi oleh api neraka. Mereka diberi minum dari perasan penghuni neraka, yaitu nanah yang bercampur darah dari penghuni neraka ". Hasan: Al Misykah (5112-Tahqiq kedua) At-Ta'liq Ar-Raghib (4/18).

Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan shahih".

حَدَّثَنَا عَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ وَعَبَّاسُ بْنُ مُحَمَّدٍ الدُّورِيُّ قَالَا حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يَزِيدَ الْمُقْرِئُ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي أَيُّوبَ حَدَّثَنِي أَبُو مَرْحُومٍ عَبْدُ الرَّحِيمِ بْنُ مَيْمُونٍ عَنْ سَهْلِ بْنِ مُعَاذِ بْنِ أَنَسٍ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ كَظَمَ غَيْظًا وَهُوَ يَقْدِرُ عَلَى أَنْ يُنَفِّذَهُ دَعَاهُ اللَّهُ عَلَى رُءُوسِ الْخَلَائِقِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُخَيِّرَهُ فِي أَيِّ الْحُورِ شَاءَ

. Abd bin Humaid dan Abbas bin Muhammad Ad-Duri menceritakan kepada kami, mereka berkata. Abdullah bin Yazid Al Muqri' menceritakan kepada kami. Sa'id bin Abu Ayyub menceritakan kepada kami, Abu Marhum Abdurrahim bin Maimun menceritakan kepadaku, dari Sahal bin Mu"adz bin Anas. dari bapaknya, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa menahan kemarahan padahal ia mampu melakukan hal itu, maka pada hari Kiamat Allah akan memanggilnya diantara para makhluk. Hingga kemudian Allah menyuruhnya untuk memilih bidadari manayang ia kehendaki". Hasan: Ar-Raudh An-Nadhir (481 dan 854) dan At-Ta'liq Ar-Raghib (3/279).

Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan gharib".

حَدَّثَنَا هَنَّادٌ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ عُمَارَةَ بْنِ عُمَيْرٍ عَنْ الْحَارِثِ بْنِ سُوَيْدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْعُودٍ بِحَدِيثَيْنِ أَحَدِهِمَا عَنْ نَفْسِهِ وَالْآخَرِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ إِنَّ الْمُؤْمِنَ يَرَى ذُنُوبَهُ كَأَنَّهُ فِي أَصْلِ جَبَلٍ يَخَافُ أَنْ يَقَعَ عَلَيْهِ وَإِنَّ الْفَاجِرَ يَرَى ذُنُوبَهُ كَذُبَابٍ وَقَعَ عَلَى أَنْفِهِ قَالَ بِهِ هَكَذَا فَطَارَ

. Hannad menceritakan kepada kami, Abu Muawiyah menceritakan kepada kami, dari Al A'masy, dari Umarah bin Umair, dari Al Harits bin Suwaid, Abdullah bin Mas'ud menceritakan kepada kami dengan dua hadits. Hadits yang pertama dari dirinya, dan kedua dari Rasulullah. Abduilah berkata, "Sesungguhnya seorang muslim itu ketika melihat dosa-dosanya seolah dirinya sedang berada di kaki (dasar) gunung. Dia takut gunung itu menimpa dirinya. Sedangkan seorang pendosa (ahli maksiat) melihat dosa-dosanya seoiah dia melihat lalat yang singgah di atas hidungnya. Dengan hanya mengucapkan begini (sesuatu) lalat itu pun terbang". Shahih: Al Bukhari (6308), Muslim (8/92).

و قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَلَّهُ أَفْرَحُ بِتَوْبَةِ أَحَدِكُمْ مِنْ رَجُلٍ بِأَرْضِ فَلَاةٍ دَوِيَّةٍ مَهْلَكَةٍ مَعَهُ رَاحِلَتُهُ عَلَيْهَا زَادُهُ وَطَعَامُهُ وَشَرَابُهُ وَمَا يُصْلِحُهُ فَأَضَلَّهَا فَخَرَجَ فِي طَلَبِهَا حَتَّى إِذَا أَدْرَكَهُ الْمَوْتُ قَالَ أَرْجِعُ إِلَى مَكَانِي الَّذِي أَضْلَلْتُهَا فِيهِ فَأَمُوتُ فِيهِ فَرَجَعَ إِلَى مَكَانِهِ فَغَلَبَتْهُ عَيْنُهُ فَاسْتَيْقَظَ فَإِذَا رَاحِلَتُهُ عِنْدَ رَأْسِهِ عَلَيْهَا طَعَامُهُ وَشَرَابُهُ وَمَا يُصْلِحُهُ

. Abdullah berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Sungguh Allah sangat gembira dengan taubat seseorang di antara kalian daripada —keadaan— seseorang yang berada di tanah lapang yang tidak ada tumbuh-tumbuhan, serta keadaannya menakutkan. Bersama orang itu turut pula hewan kendaraannya yang membawakan bekal, makanan, minuman, dan semua kebutuhannya. Lalu, hewan tunggangannya itu hilang. Dia pun segera mencarinya hingga ajal — hampir— menjemputnya. " Ia berkata, "Aku kembali ke tempat di mana aku kehilangan hewan kendaraanku itu hingga aku meninggal di tempat itu. " Ia pun lalu kembali ke tempat itu. Ia kemudian tertidur. Tidak lama kemudian ia bangun dari tidurnya dan telah mendapatkan hewan tunggangannya berada di sisi kepalanya lengkap dengan makanan, minuman, dan segala kebutuhannya''. Shahih: Muttafaq alaih.

Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan shahih". Hadits ini diriwayatkan pula dari Abu Hurairah, An-Nu'man bin Basyir, dan Anas bin Malik, dari Rasulullah.

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَنِيعٍ حَدَّثَنَا زَيْدُ بْنُ حُبَابٍ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مَسْعَدَةَ الْبَاهِلِيُّ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ أَنَسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ كُلُّ ابْنِ آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ

. Ahmad bin Mani' menceritakan kepada kami, Zaid bin Hubab menceritakan kepada kami, Ali bin Mas'adah Al Bahili menceritakan kepada kami, Qatadah menceritakan kepada kami, dari Anas, bahwa Rasulullah bersabda, "Setiap anak Adam itu bersalah, dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah mereka yang mau bertaubat". Hasam Ibnu Majah (4251).

Abu Isa berkata, "Hadits ini gharib. Hadits ini tidak diketahui selain dari hadits Ali bin Mas'adah, dari Qatadah".

حَدَّثَنَا سُوَيْدٌ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُبَارَكِ عَنْ مَعْمَرٍ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ

. Suwaid menceritakan kepada kami, Abdullah bin Al Mubarak mengabarkan kepada kami, dari Ma'mar, dari Az-Zuhri, dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah, dari Rasulullah, beliau bersabda, "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya ia memuliakan tamunya. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akkhir, hendaknya berkata baik atau diam ". Shahih: At Irwa (2525), Muttafaq alaih.

Abu Isa berkata, "Hadits ini shahih". Pada bab ini terdapat riwayat lain dari Aisyah, Anas, dan Abu Syuraih Al Adawi Al Ka'bi Al Khuza'i. Nama aslinya adalah Khuwaiiid bin Amr.

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا ابْنُ لَهِيعَةَ عَنْ يَزِيدَ بْنِ عَمْرٍو الْمَعَافِرِيِّ عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْحُبُلِيِّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ صَمَتَ نَجَا

. Qutaibah menceritakan kepada kami, Ibnu Lahi'ah menceritakan kepada kami, dari Yazid bin Amr AI Ma'aflri, dari Abu Abdurrahman Al Hubuli, dari AbduIIah bin Amr, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang diam, ia selamat". Shahih: Ash-Shahihah (535).

Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah gharib. Kami tidak mengetahui hadits ini selain dari hadits Ibnu Lahi'ah". Abu Abdurrahman Al Hubuli adalah Abdullah bin Yazid.

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ وَعَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ قَالَا حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَلِيِّ بْنِ الْأَقْمَرِ عَنْ أَبِي حُذَيْفَةَ وَكَانَ مِنْ أَصْحَابِ ابْنِ مَسْعُودٍ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ حَكَيْتُ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلًا فَقَالَ مَا يَسُرُّنِي أَنِّي حَكَيْتُ رَجُلًا وَأَنَّ لِي كَذَا وَكَذَا قَالَتْ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ صَفِيَّةَ امْرَأَةٌ وَقَالَتْ بِيَدِهَا هَكَذَا كَأَنَّهَا تَعْنِي قَصِيرَةً فَقَالَ لَقَدْ مَزَجْتِ بِكَلِمَةٍ لَوْ مَزَجْتِ بِهَا مَاءَ الْبَحْرِ لَمُزِجَ

. Muhammad bin Basysyar menceritakan kepada kami. Yahya bin Sa'id dan Abdurrahman bin Mahdi menceritakan kepada kami. keduanya berkata: Sufyan menceritakan kepada kami, dari Ali bin Al Aqmar, dari Abu Hudzaifah —salah seorang sahabat Ibnu Mas'ud—, dari Aisyah, ia berkata, Aku pernah menceritakan (kejelekan) seseorang kepada Rasulullah, beliau lalu berkata, "Aku tidak senang mendapatkan cerita (keburukan) seseorang meski aku diberikan imbalan begini dan begitu." Aisyah berkata, "Aku berkata, 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya Shafiyah adalah seorang wanita'." Aisyah lalu memberi isyarat dengan tangannya sepertinya ia bermaksud memberi tahu bahwa Shafiyah adalah wanita yang pendek. Rasulullah lalu berkata, "Dirimu telah mencampurkan (amal baik) dengan ucapan buruk. Seandainya air laut dicampurkan dengan ucapan buruk itu niscaya air itu akan berubah (warna dan rasa) ". Shahih: Al Misykah (4853, dan 4851-Tahqiq kedua) Ghayah Al Maram (427).

حَدَّثَنَا هَنَّادٌ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ عَلِيِّ بْنِ الْأَقْمَرِ عَنْ أَبِي حُذَيْفَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا أُحِبُّ أَنِّي حَكَيْتُ أَحَدًا وَأَنَّ لِي كَذَا وَكَذَا

. Hannad menceritakan kepada kami, Waki' menceritakan kepada kami, dari Sufyan, dari Ali bin Al Aqmar, dari Abu Hudzaifah, dari Aisyah, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Aku tidak suka menceritakan (keburukan) seseorang meski aku diberikan (imbalan) sebesar ini". Shahih: Al Misykah (4S51)-Tahqiq kedua.

Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan shahih". Abu Hudzaifah berasal dari kota Kufah. Dia merupakan salah seorang sahabat Ibnu Mas'ud. Ada yang mengatakan bahwa nama aslinya adalah Salamah bin Shuhaibah.

حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعِيدٍ الْجَوْهَرِيُّ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ حَدَّثَنَا بُرَيْدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِي بُرْدَةَ عَنْ أَبِي مُوسَى قَالَ سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْمُسْلِمِينَ أَفْضَلُ قَالَ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ

. Ibrahim bin Sa'id Al Jauhari menceritakan kepada kami, Abu Usamah menceritakan kepada kami, Buraid bin Abdullah menceritakan kepada kami, dari Abu Burdah, dari Abu Musa, ia berkata. "Rasulullah pernah ditanya, "Siapa kaum muslimin yang paling utama?" Beliau menjawab, "Yaitu orang yang kaum muslimin lain selamat dari lisan dan tangannya ". Shahih: Muttafaq alaih.

Hadits ini adalah shahih gharib dari jalur periwayatan ini, dari Abu Musa.

حَدَّثَنَا أَبُو مُوسَى مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عَدِيٍّ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ سُلَيْمَانَ الْأَعْمَشِ عَنْ يَحْيَى بْنِ وَثَّابٍ عَنْ شَيْخٍ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْمُسْلِمُ إِذَا كَانَ مُخَالِطًا النَّاسَ وَيَصْبِرُ عَلَى أَذَاهُمْ خَيْرٌ مِنْ الْمُسْلِمِ الَّذِي لَا يُخَالِطُ النَّاسَ وَلَا يَصْبِرُ عَلَى أَذَاهُمْ

. Abu Musa bin Al Mutsanna menceritakan kepada kami. Ibnu Abi Adi menceritakan kepada kami, dari Syu'bah. dari Sulaiman Al A'masy, dari Yahya bin Watsatsb, dari seorang syaikh yang merupakan salah seorang sahabat Nabi SAW, dari Nabi SAW, beliau bersabda. "Seorang muslim yang bergaul dengan manusia dan bersikap sabar terhadap kejelekan mereka, lebih baik daripada seorang muslim yang tidak bergaul dengan manusia dan tidak bersabar atas kejelekan mereka ". Shahih: Ibnu Majah (4032).

Abu Isa berkata, "Ibnu Abu Adi berkata, Syu'bah berpandangan bahwa yang dimaksud pada hadits ini adalah Ibnu Umar".

حَدَّثَنَا أَبُو يَحْيَى مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحِيمِ الْبَغْدَادِيُّ حَدَّثَنَا مُعَلَّى بْنُ مَنْصُورٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ جَعْفَرٍ الْمَخْرَمِيُّ هُوَ مِنْ وَلَدِ الْمِسْوَرِ بْنِ مَخْرَمَةَ عَنْ عُثْمَانَ بْنِ مُحَمَّدٍ الْأَخْنَسِيِّ عَنْ سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِيَّاكُمْ وَسُوءَ ذَاتِ الْبَيْنِ فَإِنَّهَا الْحَالِقَةُ

. Abu Yahya bin Muhammad bin Abdurrahim AI Baghdadi menceritakan kepada kami, Mu'alla bin Manshur menceritakan kepada kami, Abdullah bin Ja'far Al Makhrami —salah seorang putra Miswar bin Makhramah— menceritakan kepada kami, dari Utsman bin Muhammad Ai Akhnasi, dari Sa'id Al Maqburi, dari Abu Hurairah, bahwa Nabi SAW bersabda, "Hindarilah keburukan yang mengakibatkan perpecahan dan kerusakan, karena sesungguhnya hal itu adalah pencukur penghancur". Hasan: Al Misykah (5041-Ta'liq kedua).

Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah shahih gharib, dari jalur periwayatan ini". Makna dari kata 'keburukan yang mengakibatkan perpecahan' adalah permusuhan dan kebencian. Sedangkan maksud dari kata 'pencukur' adalah pencukur agama.

حَدَّثَنَا هَنَّادٌ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ عَنْ سَالِمِ بْنِ أَبِي الْجَعْدِ عَنْ أُمِّ الدَّرْدَاءِ عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِأَفْضَلَ مِنْ دَرَجَةِ الصِّيَامِ وَالصَّلَاةِ وَالصَّدَقَةِ قَالُوا بَلَى قَالَ صَلَاحُ ذَاتِ الْبَيْنِ فَإِنَّ فَسَادَ ذَاتِ الْبَيْنِ هِيَ الْحَالِقَةُ

. Hannad menceritakan kepada kami, Abu Muawiyah menceritakan kepada kami, dari Al A'masy, dari Amru bin Murrah, dari Salim bin Abu Al Ja'ad, dari Ummu Ad-Darda' ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Maukah kalian aku beritahukan derajat yang lebih utama daripada derajat puasa, shalat, dan sedekah? " Para sahabat menjawab, "Tentu". Beliau bersabda, "Mendamaikan/memperbaiki keadaan manusia. Sesungguhnya kerusakan keadaan manusia adalah pencukur/ penghancur ". Shahih'. Ghayah Al Maram (414) dan Al Misykah (503S-Tahqiq kedua).

Abu Isa berkata, "Hadits ini shahih". Diriwayatkan dari Rasulullah, bahwasanya beliau bersabda, "Ia adalah pencukur." Aku tidak mengatakan bahwa yang dimaksud adalah pencukur rambut, akan tetapi pencukur agama.

حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ وَكِيعٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ عَنْ حَرْبِ بْنِ شَدَّادٍ عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ عَنْ يَعِيشَ بْنِ الْوَلِيدِ أَنَّ مَوْلَى الزُّبَيْرِ حَدَّثَهُ أَنَّ الزُّبَيْرَ بْنَ الْعَوَّامِ حَدَّثَهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ دَبَّ إِلَيْكُمْ دَاءُ الْأُمَمِ قَبْلَكُمْ الْحَسَدُ وَالْبَغْضَاءُ هِيَ الْحَالِقَةُ لَا أَقُولُ تَحْلِقُ الشَّعَرَ وَلَكِنْ تَحْلِقُ الدِّينَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَا تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا وَلَا تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا أَفَلَا أُنَبِّئُكُمْ بِمَا يُثَبِّتُ ذَاكُمْ لَكُمْ أَفْشُوا السَّلَامَ بَيْنَكُمْ

. Sufyan bin Waki' menceritakan kepada kami, Abdurrahman bin Mahdi menceritakan kepada kami, dari Harb bin Syaddad, dari Yahya bin Abu Katsir, dari Yaisy bin Al Walid, bahwa mauia (mantan budak) Az-Zubair menceritakannya, dari Zubair bin Awwam, Bahwasanya Nabi SAW bersabda, "Telah menjalar kepada kalian penyakit orang-orang sebelum kalian, yaitu sifat dengki dan benci. Sifat itu adalah pencukur. Yang aku maksudkan bukan mencukur rambut, tetapi mencukur agama. Demi jiwaku yang berada di tangan-Nya. Kalian tidak akan masuk surga hingga beriman dan kalian tidak akan beriman hingga saling mencintai. Maukah kalian aku beritahukan sesuatu yang dapat memperteguh (keimanan) kalian? Tebarkanlah salam di antara kalian ". Hasan: At-Ta'liq Ar-Raghib (3/12), Al lrwa" (238), Takhrij Musykilah AlFaqr (20), Ghayah AlMaram (414), Shahih Al Adab (197).

Abu Isa berkata, "Hadits ini diperselisihkan periwayatannya, dari Yahya bin Abu Katsir". Sebagian ulama meriwayatkan dari Yahya bin Abu Katsir, dari Yaisy bin Al Walid, dari maula Zubair, dari Rasulullah; Mereka tidak menyebutkan dalam periwayatan ini dari Zubair.

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ أَخْبَرَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عُيَيْنَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي بَكْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ ذَنْبٍ أَجْدَرُ أَنْ يُعَجِّلَ اللَّهُ لِصَاحِبِهِ الْعُقُوبَةَ فِي الدُّنْيَا مَعَ مَا يَدَّخِرُ لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ الْبَغْيِ وَقَطِيعَةِ الرَّحِمِ

. Ali bin Hujr menceritakan kepada kami, Ismail bin Ibrahim mengabarkan kepada kami, dari Uyainah bin Abdurrahman, dari ayahnya, dari Abu Bakrah, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada dosa yang layak bagi Allah untuk menyegerakan siksaan bagi pelakunya di dunia dan disimpan di akhirat nanti daripada sikap aniaya dan memutuskan hubungan silaturahim ". Shahih: Ibnu Majah (4211).

Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan shahih".

حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ وَوَكِيعٌ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ انْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلَا تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَإِنَّهُ أَجْدَرُ أَنْ لَا تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ

. Abu Kuraib menceritakan kepada kami, Abu Muawiyah menceritakan kepada kami, dari Waki'. dari Al A'masy, dari Abu Shalih, dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah bersabda, "Lihatlah orang yang lebih rendah daripadamu dan janganlah melihat kepada orangyang berada di atasmu. Sesungguhnya hal itu lebih pantas bagi kalian agar tidak meremehkan nikmat yang telah Allah anugerahkan kepadamu ". Shahih: Ibnu Majah (4142), Muslim. Hadits ini adalah shahih.

حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ هِلَالٍ الْبَصْرِيُّ حَدَّثَنَا جَعْفَرُ بْنُ سُلَيْمَانَ عَنْ سَعِيدٍ الْجُرَيْرِيِّ قَالَ ح و حَدَّثَنَا هَارُونُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْبَزَّازُ حَدَّثَنَا سَيَّارٌ حَدَّثَنَا جَعْفَرُ بْنُ سُلَيْمَانَ عَنْ سَعِيدٍ الْجُرَيْرِيِّ الْمَعْنَى وَاحِدٌ عَنْ أَبِي عُثْمَانَ النَّهْدِيِّ عَنْ حَنْظَلَةَ الْأُسَيِّدِيِّ وَكَانَ مِنْ كُتَّابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ مَرَّ بِأَبِي بَكْرٍ وَهُوَ يَبْكِي فَقَالَ مَا لَكَ يَا حَنْظَلَةُ قَالَ نَافَقَ حَنْظَلَةُ يَا أَبَا بَكْرٍ نَكُونُ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُذَكِّرُنَا بِالنَّارِ وَالْجَنَّةِ كَأَنَّا رَأْيَ عَيْنٍ فَإِذَا رَجَعْنَا إِلَى الْأَزْوَاجِ وَالضَّيْعَةِ نَسِينَا كَثِيرًا قَالَ فَوَاللَّهِ إِنَّا لَكَذَلِكَ انْطَلِقْ بِنَا إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَانْطَلَقْنَا فَلَمَّا رَآهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا لَكَ يَا حَنْظَلَةُ قَالَ نَافَقَ حَنْظَلَةُ يَا رَسُولَ اللَّهِ نَكُونُ عِنْدَكَ تُذَكِّرُنَا بِالنَّارِ وَالْجَنَّةِ كَأَنَّا رَأْيَ عَيْنٍ فَإِذَا رَجَعْنَا عَافَسْنَا الْأَزْوَاجَ وَالضَّيْعَةَ وَنَسِينَا كَثِيرًا قَالَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ تَدُومُونَ عَلَى الْحَالِ الَّذِي تَقُومُونَ بِهَا مِنْ عِنْدِي لَصَافَحَتْكُمْ الْمَلَائِكَةُ فِي مَجَالِسِكُمْ وَفِي طُرُقِكُمْ وَعَلَى فُرُشِكُمْ وَلَكِنْ يَا حَنْظَلَةُ سَاعَةً وَسَاعَةً وَسَاعَةً وَسَاعَةً

. Bisyr bin Hilal Al Bashri menceritakan kepada kami, Ja'far bin Sulaiman menceritakan kepada kami, dari Sa'id Al Jurairi, ia berkata: Harun bin Abdullah Al Bazzaz menceritakan kepada kami, Sayyar menceritakan kepada kami, Ja'far bin Sulaiman menceritakan kepada kami, dari Sa'id Al Jurairi —satu makna—, dari Abu Utsman An-Nahdi, dari Hanzhalah AI Usaidi, ia merupakan salah seorang juru tulis Rasulullah: Suatu ketika ia melewati Abu Bakar dalam keadaan menangis. Abu Bakar lalu berkata kepadanya. "'Apa yang sedang terjadi denganmu, wahai Hanzhalah?" Hanzhalah menjawab, "Hanzhalah telah bersikap munafik wahai Abu Bakar. Ketika kami sedang berada di sisi Rasulullah yang mengingatkan kami akan neraka dan surga, seolah-olah kami melihatnya (surga dan neraka) dengan mata kepala kami sendiri. Akan tetapi ketika kami pulang kepada istri dan harta benda kami, kami banyak melupakan itu semua." Abu Bakar berkata, "Sungguh kita semua seperti itu. Maukah kita sama-sama menemui Rasulullah?" Mereka pun bergegas bersama pergi menemui Rasulullah. Ketika Rasulullah melihat Hanzhalah (menangis), beliau bertanya, "Apa yang terjadi dengan dirimu, wahai HanzhalahV Dia menjawab, "Hanzhalah telah bersikap munafik, wahai Rasulullah. Ketika kami bersamamu, engkau mengingatkan kami akan neraka dan surga, seolah kami dapat melihat keduanya dengan mata kepala kami sendiri. Namun ketika kami kembali (ke rumah), kami disibukkan dengan para istri dan harta benda kami. Kami banyak melupakan itu semua (neraka dan surga)". Rasulullah pun bersabda, "Seandainya kalian tetap bersikap seperti ketika kalian bersama diriku maka para malaikat akan menjabat tangan kalian di majlis kalian ini, di jalanan, dan di tempat tidur kalian. Akan tetapi wahai Hanzhalah, (agar seseorang tidak bersikap munqfik) hendaklah pada saat-saat (kuat, ia melaksanakan hak-hak Allah) dan saat-saat (lemah, ia melaksanakan hak dirinya) ". Shahihi Ibnu Majah (4236), Muslim.

Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan shahih".

حَدَّثَنَا سُوَيْدُ بْنُ نَصْرٍ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُبَارَكِ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ

. Suwaid bin Nashr menceritakan kepada kami, Abdullah bin Al Mubarak mengabarkan kepada kami, dari Syu'bah, dari Qatadah, dari Anas, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Tidaklah beriman seseorang di antara kalian hingga ia mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri". Shahih: Ibnu Majah (66).

Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan shahih".

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ مُوسَى أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُبَارَكِ أَخْبَرَنَا لَيْثُ بْنُ سَعْدٍ وَابْنُ لَهِيعَةَ عَنْ قَيْسِ بْنِ الْحَجَّاجِ قَالَ ح و حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَخْبَرَنَا أَبُو الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا لَيْثُ بْنُ سَعْدٍ حَدَّثَنِي قَيْسُ بْنُ الْحَجَّاجِ الْمَعْنَى وَاحِدٌ عَنْ حَنَشٍ الصَّنْعَانِيِّ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ كُنْتُ خَلْفَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا فَقَالَ يَا غُلَامُ إِنِّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ احْفَظْ اللَّهَ يَحْفَظْكَ احْفَظْ اللَّهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلْ اللَّهَ وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَاعْلَمْ أَنَّ الْأُمَّةَ لَوْ اجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ يَنْفَعُوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَنْفَعُوكَ إِلَّا بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللَّهُ لَكَ وَلَوْ اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَضُرُّوكَ إِلَّا بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللَّهُ عَلَيْكَ رُفِعَتْ الْأَقْلَامُ وَجَفَّتْ الصُّحُفُ

. Ahmad bin Muhammad bin Musa menceritakan kepada kami, Abdullah bin Al Mubarak mengabarkan kepada kami, Laits bin Sa'ad mengabarkan kepada kami, dari Ibnu Lahi'ah, dari Qais bin Al Hajjaj, ia berkata. Abdullah bin Abdurrahman menceritakan kepada kami, Abu Al Walid mengabarkan kepada kami, Laits bin Sa"ad menceritakan kepada kami, Qais bin Al Hajjaj —satu makna— menceritakan kepadaku, dari Hanasy Ash-Shan'ani, dari Ibnu Abbas, ia berkata. "Pada suatu hari aku berada di belakang Rasulullah, beliau bersabda, "Wahai anak muda, aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kaliamat: peliharalah (hak) Allah niscaya Allah akan memeliharamu. Peliharalah (hak) Allah, niscaya kamu akan mendapatkan-Nya berada di hadapanmu (melindungimu). Jika kamu memohon, maka mohonlah kepada Allah. Jika meminta pertolongan, maka mintalah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah, bahwasanya jika umat ini bersatu untuk memberikan suatu manfaat kepadamu, niscaya mereka tidak akan dapat memberikan manfaat apapun kepadamu selain apa yang telah Allah tetapkan bagimu. Seandainya mereka bersatu untuk mendatangkan mudharat kepadamu dengan suatu mudharat maka niscaya mereka tidak akan mampu mendatangkan mudharat kepada kalian dengan sesuatupun selain apa yang telah Allah tetapkan atas dirimu. Pena-pena telah diangkat dan lembaran kertas telah mengering". Shahih: Al Misykah (5302) dan Zhilal Al Jannah (316-318).

Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan shahih."

حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ الْقَطَّانُ حَدَّثَنَا الْمُغِيرَةُ بْنُ أَبِي قُرَّةَ السَّدُوسِيُّ قَال سَمِعْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ يَقُولُ قَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَعْقِلُهَا وَأَتَوَكَّلُ أَوْ أُطْلِقُهَا وَأَتَوَكَّلُ

. Abu Hafsh Amr bin Ali menceritakan kepada kami, Yahya bin Sa'id Al Qaththan menceritakan kepada kami, Mughirah bin Abu Qurrah As-Sadusi menceritakan kepada kami. dia berkata, "Aku mendengar Anas bin Malik berkata, 'Ada seorang pria berkata, 'Wahai Rasuiullah! sebaiknya aku ikatkan (unta ini) kemudian aku bertawakal, atau aku iepaskan saja lalu aku bertawakal?" Beliau menjawab, "Ikatlah (unta itu) dan bertawakallah!'." Hasam Takhrij Al Musykilak (22).

Amr bin Ali mengatakan bahwa Yahya berkata, "Bagiku hadits ini adalah hadits munkar". Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah gharib dari hadits Anas. Kami ini tidak mengetahui hadits ini selain dari jalur periwayatan ini". Hadits ini juga diriwayatkan dari Amr bin Umayyah Adh-Dhamiri, dari Rasulullah... seperti hadits ini.

حَدَّثَنَا أَبُو مُوسَى الْأَنْصَارِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ إِدْرِيسَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ بُرَيْدِ بْنِ أَبِي مَرْيَمَ عَنْ أَبِي الْحَوْرَاءِ السَّعْدِيِّ قَالَ قُلْتُ لِلْحَسَنِ بْنِ عَلِيٍّ مَا حَفِظْتَ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ حَفِظْتُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَعْ مَا يَرِيبُكَ إِلَى مَا لَا يَرِيبُكَ فَإِنَّ الصِّدْقَ طُمَأْنِينَةٌ وَإِنَّ الْكَذِبَ رِيبَةٌ

. Abu Musa Al Anshari menceritakan kepada kami, Abdullah bin Idris menceritakan kepada kami, Syu'bah menceritakan kepada kami, dari Buraid bin Abu Maryam, dari Abu Al Haura' As-Sa'di, ia berkata: Aku berkata kepada Hasan bin Ali, "Apa yang kamu hapal dari ucapan Rasulullah?" ia menjawab, "Aku hapal sebuah hadits dari Rasulullah, 'Tinggalkanlah yang meragukanmu, (dan gantilah) dengan apa yang tidak meragukanmu. Sesungguhnya kebenaran itu —menimbulkan— ketenangan dan kedustaan itu —menyebabkan timbulnya— keraguan'. " Shahih: Al Irwa (12 dan 2074), Azh-Zhilal (179), Ar-Raudh An-Nadhir (152).

Dalam hadits ini terdapat suatu kisah. Abu Isa berkata, "Nama asli Abul Haura' As-Sa'di adalah Rabi'ah bin Syaiban". Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan shahih." Bundar menceritakan kepada kami, Muhammad bin Ja'far menceritakan kepada kami, Syu*bah menceritakan kepada kami. dari Buraid ... dia menyebutkan hadits yang sama.

حَدَّثَنَا عَبَّاسٌ الدُّورِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يَزِيدَ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي أَيُّوبَ عَنْ أَبِي مَرْحُومٍ عَبْدِ الرَّحِيمِ بْنِ مَيْمُونٍ عَنْ سَهْلِ بْنِ مُعَاذِ بْنِ أَنَسٍ الْجُهَنِيِّ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ أَعْطَى لِلَّهِ وَمَنَعَ لِلَّهِ وَأَحَبَّ لِلَّهِ وَأَبْغَضَ لِلَّهِ وَأَنْكَحَ لِلَّهِ فَقَدْ اسْتَكْمَلَ إِيمَانَهُ

. Abbas Ad-Duri menceritakan kepada kami, Abdullah bin Yazid menceritakan kepada kami, Sa'id bin Abu Ayyub menceritakan kepada kami, dari Abu Marhum Abdurrahim bin Maimun, dari Sahal bin Mu'adz bin Anas Al Juhani, dari ayahnya, Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang memberi karena Allah, mencegah (tidak memberi) karena Allah, mencintai karena Allah, murka karena Allah, menikahkan karena Allah, maka telah sempurna keimanannya ". Hasan: Ash-Shahihah (1/113).

Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah munkar."

. Abbas Ad-Duri menceritakan kepada kami, Ubaidillah bin Musa menceritakan kepada kami, Syaiban mengabarkan kepada kami, dari Firas, dari Athiyyah, dari Abu Sa'id Al Khudri, dari Rasulullah, beliau bersabda, "Golongan yang pertama kali masuk ke dalam surga berbentuk seperti bulan purnama. Sedangkan yang kedua seperti bintang terbaik yang mengeluarkan cahaya seperti mutiara di langit. Tiap-tiap orang akan ditemani oleh dua orang istri (bidadari). Setiap istri memakai tujuh puluh pakaian (surga). Tulang betisnya terlihat dari belakang tubuhma ". Shahih: Ash-Shahihah (1736).

Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan shahih."